Jogja
Kamis, 26 April 2012 - 09:44 WIB

PERSOALAN PARKIR di Jogja Kian Rumit

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Parkir ilustrasi

Parkir ilustrasi

JOGJA—Persoalan parkir di Jogja kian bertambah rumit. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Advertisement

Di sisi lain, kantong-kantong parkir baru tumbuh seiring berkembangnya kawasan bisnis di suatu tempat. Pertumbuhan lahan parkir nomor satu di Jogja terlihat sekali di kawasan Malioboro.

Saat malam hari, terutama di akhir pekan, area trotoar di depan Benteng Vrederburg menjadi lautan sepeda motor. Sekitar tujuh kilometer dari ke utara pusat kota, lahan parkir tumbuh seiring dengan munculnya tempat-tempat usaha baru.Yang paling menonjol berada di kawasan belanja Jalan Solo, sepanjang Jalan Prof Dr Ir Herman Yohanes,dan Jalan C Simanjuntak.

Tidaklah mengherankan jika, belum lama ini Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta melansir sekitar 74% fasilitas trotoar dinyatakan buruk, salah satunya disebabkan karena berubahnya area pejalan kaki menjadi lahan parkir.

Advertisement

Pusat perbelanjaan Galeria Mall yang didirikan pada 1997 menjadi pemicu awal munculnya kantong-kantong parkir di Jalan Prof Dr Ir Herman Yohanes. Awalnya, kantong parkir tak hanya berada di seberang timur Galeria, tapi berada di trotoar samping persis mall.

Tapi, berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Jogja, lahan parkir kemudian ditertibkan menjadi satu di trotoar, seberang timur Mall.Selain karena melanggar, keberadaan parkir di samping persis mall menimbulkan konflik antar tukang parkir.

“Tentulah, banyak pengunjung yang memilih untuk parkir di samping mall karena tak perlu menyeberang lagi,” ujar seorang tukang parkir di sekitar mall yang enggan disebutkan namanya.

Advertisement

Larangan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Jogja menentukan beberapa titik jalan yang tidak diperkenankan menjadi tempat parkir kendaraan. Dishub sendiri tidak pernah memberikan izin penyelenggaraan Tepi Jalan Umum (TJU) menjadi area parkir.

Kepala Dinas Perhubungan, Widorisnomo mengatakan, titik-titik TJU yang disorot banyak menjadi area parkir diantaranya Jalan Mayor Suryotomo, Titik Nol Kilometer, Jalan Ahmad Dahlan, dan di Jalan Pabringan.

Upaya meminimalisir parkir di TJU selama ini sudah dilakukan melalui operasi pemasangan gembok pada kendaraan yang diketahui parkir liar di tepi jalan. Dishub, katanya, juga telah mengupayakan lokasi parkir yang lebih memadai. “Ada area parkir khusus misalnya di selatan Pasar Beringharjo maupun di Parkir Ngabean,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif