Soloraya
Senin, 23 April 2012 - 21:42 WIB

BAYI YANG DIBUANG Alami Penurunan Berat Badan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BAYI DIBUANG-Kondisi kesehatan terakhir bayi yang dibuang sepekan yang lalu di masjid At Taqwa, Dukuh Kutukan, Desa Ngadiluwih, Matesih mengalami penurunan. Minimnya saksi mata dalam kasus pembuangan bayi ini membuat polisi kesulitan mencari pelakunya. (Espos/Dian Dewi Purnamasari)

BAYI DIBUANG-Kondisi kesehatan terakhir bayi yang dibuang sepekan yang lalu di masjid At Taqwa, Dukuh Kutukan, Desa Ngadiluwih, Matesih mengalami penurunan. Minimnya saksi mata dalam kasus pembuangan bayi ini membuat polisi kesulitan mencari pelakunya. (Espos/Dian Dewi Purnamasari)

KARANGANYAR--Kondisi kesehatan bayi yang dibuang di masjid At Taqwa, Dukuh Kutukan, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, Karanganyar mengalami penurunan, Senin (23/4/2012). Bayi prematur yang dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Karanganyar selama sepekan ini berat badannya turun 2 ons dan tubuhnya berwarna kuning.

Advertisement

Saat ditemukan berat badan bayi ini 1.550 kg, sekarang menjadi 1.250 kg. Di tangan mungilnya masih terpasang selang infus, ia juga masih mendapatkan perawatan intensif di dalam inkubator.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Karanganyar, Dr Retno Sinung, mengatakan penurunan berat badan bayi prematur merupakan hal yang wajar. Kondisi kesehatan bayi itu juga sudah stabil beberapa hari yang lalu.

“Sebenarnya kemarin sudah mulai minum susu formula. Tapi sekarang ada infeksi dan badannya menjadi kuning. Kami tetap mengupayakan yang terbaik untuk keselamatan dia,” ujar dia saat ditemui Solopos.com, Senin,di bangsal Dahlia RSUD Karanganyar.

Advertisement

Dokter spesialis anak yang merawat bayi yang dibuang itu, Dr Elif, menyatakan hal senada dengan Dr Retno. Ia mengaku perkembangan kondisi kesehatan bayi itu sebenarnya sudah menunjukkan perkembangan yang stabil.

“Penurunan berat badan itu hal yang normal. Secara umum kondisinya stabil, kalau kemarin kan ada sedikit masalah pernapasan juga. Kami tidak bisa menjabarkan kondisinya karena berhubungan dengan kode etik kedokteran. Semoga saja kondisinya segera membaik,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Retno juga mengatakan sudah ada lebih dari lima orang yang mendaftar untuk menjadi orangtua asuh bayi malang itu. Namun, pihak RSUD belum bisa mengurus administrasi karena sebelum diadopsi kondisi kesehatan bayi harus dipastikan sehat dan bisa dirawat di luar.

Advertisement

Sebelumnya, Kapolsek Matesih, AKP Hery Ekanto, saat dihubungi, Minggu (22/4/2012) mengaku masih terus menyelidiki kasus pembuangan bayi ini. Minimnya saksi mata menyulitkan aparat polisi untuk mengusut tuntas kasus ini. “Saya sudah menyelidik semua bidan di Matesih tapi belum ada hasil. Kemungkinan besar bayi itu lahir tanpa dibantu petugas medis karena potongan tali pusarnya tidak rapi,” jelasnya.

Kasus ini terus dikembangkan untuk mengusut siapa sebenarnya orang tua biologis yang membuang bayi tak berdosa dengan dibungkus mukena ini. Namun, hingga berita ini diturunkan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif