Ah-tenane
Kamis, 19 April 2012 - 09:00 WIB

JON KOPLO: Mandi Lagi Ah...

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kisah nyata ini dialami Lady Cempluk ketika nginep di rumah adiknya, Gendhuk Nicole, di suatu desa di pelosok Boyolali beberapa waktu lalu. Namanya juga saudara, Cempluk merasa tidak enak diperlakukan sebagai tamu. Ketika sore tiba, Cempluk pun ikut membantu adiknya menyapu halaman rumah. Tapi saking luasnya kebun Gendhuk Nicole, hingga menjelang Magrib Cempluk baru selesai nyapu. Meskipun hari sudah gelap, karena tidak tahan merasakan tubuhnya gerah dan gatal, maka Cempluk memaksakan diri mandi malam di kamar mandi yang sangat luas dengan penerangan lampu yang kelip-kelip.
Cempluk beruntung karena bak mandi yang biasanya diisi air cuma separo, malam itu terisi full kimplah-kimplah. Ia pun mandi jebar-jebur, keramas, gosok gigi, pokoknya komplet. Rasa dingin air dan sedikit bau kecing tak ia rasakan. “Yang penting badan segar,” pikirnya.
Selesai mandi, Cempluk ikut berkumpul dengan keluarga. “Mbak, tumben sudah malam kok baru mandi?” tanya Gendhuk Nicole.
“Yah, terpaksa Dik, daripada badan gatal dan lengket semua,” jawab Cempluk sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
Jon Koplo, suami Gendhuk menyela, “Tadi nimba air sumur dimasukkan ember apa dari bak mandi, Mbak?”
“Wong bak mandinya penuh air kok ndadak nimba, ya pakai air bak mandi no. Memangnya kenapa?” jawab Cempluk.
Tiba-tiba Jon Koplo ngguyu ngakak, “Ha-ha-ha… Apa ora mambu bacin Mbak, awak sampeyan?
Jane mau ya rada mambu kecing, ning banyune kimplah-kimplah seger ya ora tak gagas. Ana apa ta?” Cempluk penasaran.
“Maaf, tadi aku belum sempat ngasih tahu. Bak mandinya kemarin kuisi air penuh karena untuk merendam lima karung gabah buat bibit padi. Rencananya besok mau kutiriskan untuk ditebar di sawah…”
Haaah, kanggo ngekum gabah? Asem ki! Mulane ambune kecing. Wah, awakku dadi gatel kabeh! Ayo Pak, timbakke banyu! Aku kudu adus meneh ki!” Cempluk segera nggeret lengan Tom Gembus, suaminya, disambut tawa seluruh keluarga.

Triasti Arundina Prihattini, Sonomarto RT 01/RW 01, Jatirejo, Sawit, Boyolali 57374

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif