Ah-tenane
Rabu, 18 April 2012 - 09:35 WIB

JON KOPLO: Teh Rasa Pisang

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gendhuk Nicole dan suaminya, Jon Koplo, sehari-harinya bekerja sebagai mbok bon dan pak bon di sebuah instansi swasta di Solo. Selain memasak dan bersih-bersih kantor, Gendhuk punya tugas rutin lain, yakni antar-jemput Tom Gembus, anak semata wayangnya yang masih sekolah di bangku TK, dengan mengendarai sepedaonthel-nya.
Siang itu sepulang menjemput Gembus dengan keringat dleweran, Gendhuk segera menuju dapur untuk membuat minuman. “Wah, tadi pagi pasti ada rapat nih, masih ada sisa air teh di panci,” batin Gendhuk melihat panci berisi air kecoklatan yang masih nangkring di kompor gas.
Tak sabar, Gendhuk pun menuang air tersebut ke dalam gelas yang sudah diisi gula. Setelah diaduk-aduk, beberapa es batu pun dimasukkan dan siap untuk diminum. Srupuuuttt… Ahhh mantap! Satu tegukan es teh, mata Gendhuk merem melek. “Tumben, rasa teh ini rada aneh, nggak seperti biasanya? Ah embuhlah, sing penting isa nggo tamba ngelak. Nek dibuwang eman-eman, gula larang,” batin Gendhuk saking ngorong-nya.
Tidak berapa lama datanglah Jon Koplo yang baru saja selesai membersihkan ruangan sebelah. “Pak, sing nggawe teh mau  njenengan? Kok rasane beda karo abene? Cobanen!” kata Gendhuk sambil menawarkan es teh buatannya.
Mau sing nggodhog wedang Bu Cempluk kok. Terus tak tinggal resik-resik,” jawab Jon Koplo lalu ikut nyruput es teh tersebut. “Iya ya, rasane beda. Coba takona Bu Cempluk!” saran suaminya.
Cempluk pun segera menemui Lady Cempluk, staf kantor yang sering belanja kebutuhan kantor. “Bu, beli teh merk lain ya, kok teh yang di panci tadi rasanya tidak seperti biasanya?” tanya Gendhuk.
Kening Cempluk pun berkerut memikirkan sesuatu, lalu meledaklah tawanya, “Ha-ha-ha… Bu, itu bukan air teh! Itu air rebusan pisnag! Kemarin aku dikasih pisang mentah sama Bu RT, terus tadi tak rebus di kantor,” terang Cempluk.
Wajah Gendhuk langsung berubah abang-ireng kisinan. Ia pun misuh-misuh sendiri, “Asem ki…!”

Sunarti, Bibis Kulon RT 03/RW XVI, Banjarsari, Solo

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif