Soloraya
Senin, 16 April 2012 - 17:59 WIB

UNGGAS MATI MENDADAK: Disnakan Belum Bisa Pastikan Penyebab

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menyemprot kandang ayam (ilustrasi/Farida Trisnaningtyas/dok)

Menyemprot kandang ayam (ilustrasi/Farida Trisnaningtyas/dok)

BOYOLALI--Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali menyatakan belum bisa memastikan penyebab matinya puluhan unggas di Desa Karangkendal, Kecamatan Musuk. Baik itu kemungkinan terkena virus avian influenza (AI) atau flu burung ataupun penyakit lainnya.

Advertisement

“Penyebabnya belum bisa dipastikan. Sebab, tidak ada bangkai unggas yang diambil sampel rapid test. Begitu halnya dengan dugaan terkena flu burung atau tidak belum bisa diketahui,” kata Kepala Disnakan Boyolali, Darsono saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, Senin (16/4/2012).

Darsono menuturkan tidak dapat memberikan pernyaatan unggas mati tersebut positif AI karena belum melalui rapid test. Sejumlah warga yang unggasnya mati terlambat memberikan laporan ke petugas. Mereka langsung menguburkan unggas mati tersebut.

Dijelaskan, jika unggas itu positif terkena flu burung penyebarannya ke unggas lain sangat cepat. Akan tetapi, sejak ditemukannya kematian unggas di Desa Karangkendal hingga kini belum ada kematian lagi.

Advertisement

Ditambahkan, Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakan Boyolali, drh Afiany Rifdania menjelaskan kasus kematian unggas di Karangkendal memang belum bisa dikatakan positif flu burung. Pasalnya, karena tidak ada sampel unggas mati yang dapat di rapid test lantaran terlanjur dikubur pemiliknya.

“Ada empat dukuh disemprot dengan disinfektan untuk mencegah terjadinya serangan AI terhadap unggas. Antara lain Ketabangkulon, Ketabangwetan, Magerwetan dan Magerkulon, Kecamatan Musuk. Jika warga menemukan ayamnya mati mendadak segera lapor petugas Disnakan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif