News
Rabu, 11 April 2012 - 10:25 WIB

NASABAH BAKRIE LIFE: Aburizal Jadi Capres? Nanti Negara 'Gali Lubang Tutup Lubang'

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aburizal Bakrie (dok)

Aburizal Bakrie (dok)

JAKARTA–Nasabah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) merasa kecewa ketika mendengar Aburizal Bakrie yang mengaku mencalonkan diri menjadi Presiden RI. Pasalnya, urusan bisnis Grup Bakrie melalui Bakrie Life masih menyisakan masalah yakni tunggakan utang dana nasabah Diamond Investa.

Advertisement

Aburizal Bakrie sebagai petinggi Grup Bakrie dinilai bisa menyelesaikan masalah yang ‘sepele’ ini.

“Total utang Rp 360 miliar. Seharusnya Grup Bakrie dengan kekuatan finansialnya mampu melunasi tunggakan dana nasabahnya,” ungkap perwakilan nasabah Bakrie Life, Freddy kepada detikFinance, Rabu (11/4/2012).

Advertisement

“Total utang Rp 360 miliar. Seharusnya Grup Bakrie dengan kekuatan finansialnya mampu melunasi tunggakan dana nasabahnya,” ungkap perwakilan nasabah Bakrie Life, Freddy kepada detikFinance, Rabu (11/4/2012).

Dikatakan Freddy, Bakrie Life menjadi bagian dari Bakrie Grup dimana membawa nama besar keluarga ‘Bakrie’ yang salah satu pendirinya mencalonkan diri untuk menjadi Presiden.

“Sebenarnya sebagai seorang calon Presiden harus konsekuen saja sewajarnya saja. Kalau tidak tentu sangat mengecewakan pihak ketiga dalam hal ini nasabah Bakrie Life,” katanya.

Advertisement

Menurutnya, seorang calon Presiden nantinya harus bisa mengelola negara dengan baik. Jika mengelola bisnis suatu perusahaan saja tidak baik, sambung Freddy bagaimana jika mengurus negara.

“Apalagi pengelolaan negara? Itu diharapkan satu sifat yang konsisten jangan sampai andaikata memegang jabatan pemimpin negara nanti justru rakyat diikutsertakan dalam sebuah risiko selanjutnya,” tutup Freddy.

Seperti diketahui, Bakrie Life menderita gagal bayar produk asuransi berbasis investasi dengan nama Diamond Investa sebesar Rp 360 miliar.

Advertisement

Sesuai SKB, manajemen Bakrie Life menawarkan skema pengembalian dana pokok sebesar 25% di 2010, 25% di 2011, dan sisanya 50% di 2012.Sebanyak 25% di 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan, demikian juga di 2011, dan sisanya 50% di Januari 2012 namun nasabah kembali gigit jari karena SKB tidak diindahkan oleh manajemen.

Skema pembayaran Angsuran Pokok dana tersebut yakni Maret 2010 (6,25%), Juni 2010 (6,25%), September 2010 (6,25%), Desember 2010 (6,25%), Maret 2011 (6,25%), Juni 2011 (6,25%), September 2011 (6,25%), Desember 2011 (6.25%), dan terakhir pada Januari 2012 (50%).

Namun semua kesepakatan itu meleset dari jadwal, dengan alasan Bakrie Life belum dapat kucuran dana dari induk usahanya Bakrie Grup.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif