Soloraya
Rabu, 11 April 2012 - 19:33 WIB

ABG TEWAS: Keluarga Korban Bantah Anaknya Bunuh Diri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN--Keluarga Ririn Mayasari, 16, pelajar salah satu SMK swasta di Sragen yang ditemukan meninggal di aliran sungai Bengawan Solo, Selasa (10/4/2012), membantah anaknya meninggal karena bunuh diri.

Orang tua korban, Mugino, 45, dan Suparmi, 40, menilai ada kejanggalan pada kematian anak pertama mereka yang dikabarkan meninggal setelah terjun dari jembatan Mantingan, Ngawi, Minggu (8/4/2012), sekitar pukul 19.00 WIB. Kecurigaan kedua orang tua Ririn bermula setelah membaca dan mencermati dua pesan singkat yang dikirim dari nomor handphone Ririn kepada salah satu kerabat. Pesan tersebut dikirim Minggu, sekitar pukul 16.11 WIB dan 18.01 WIB.

Advertisement

Satu pesan berisi “Aku iki kesasar tkan ngawi lek. Aku ngeko ojo dseneni.” Dan satu pesan lagi berisi Ririn pamit dan minta maaf pada keluarga, Q gak iso bali. Q neg jmbatan kandang sapi, jawa timur. Q pamit lek. Maaf ae go kluarga q cynx kalian semua. Maaf q nekat mati omog.ke nanda q cinta bgte row nanda.

“Saya curiga dengan bahasa yang digunakan itu bukan bahasa anak saya. Saya juga mendapat telepon dari handphone Ririn sekitar pukul 17.00 WIB. Perempuan di telepon itu bilang Saya main sejak pagi sampai sore kok enggak ada yang mencari. Saya yakin itu bukan suara anak saya,” kata Mugino saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Dukuh Kalongan, RT 007, Desa Cemeng, Sambungmacan, Rabu (11/4/2012).

Suparmi mengelus dada setiap kali teringat saat mereka mencari anak perempuannya. Mereka mencari ke jembatan Kandang Sapi yang disebut di dalam pesan singkat hingga rumah lelaki yang dikatakan sebagai mantan pacar Ririn, sekitar pukul 19.30 WIB.

Advertisement

Pihak keluarga berharap kasus kematian anaknya betul-betul ditangani pihak berwajib. “Kami tidak ada masalah dalam keluarga. Saya yakin anak saya enggak bunuh diri. Saya minta pihak berwajib menangani kasus ini dengan serius. Saya serahkan semuanya kepada pihak berwajib,” imbuh Suparmi.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kapolsek Mantingan, AKP Suroso, mewakili Kapolres Ngawi, AKBP Edy Djunaedi menuturkan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami sudah memeriksa ketiga saksi. Hasil pemeriksaan akan kita cocokkan dengan rekonstruksi di lapangan. Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sejauh ini belum ada bukti mengarah dugaan pembunuhan. Kami masih mengupayakan mencari informasi lebih lanjut,” pungkasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif