Soloraya
Selasa, 10 April 2012 - 22:55 WIB

ULAT BULU: Ulat Bulu Serang Dua Kecamatan di Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilutrasi (Suharsih/JIBI/SOLOPOS)

Ilutrasi (Suharsih/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Dua wilayah kecamatan di Kabupaten Boyolali mulai diserang ulat bulu. Kedua kecamatan tersebut adalah Kemusu dan Wonosegoro.

Advertisement

Akibatnya, banyak warga yang menderita gatal-gatal karena serangan ulat bulu ini.

“Kami sudah mendapatkan laporan terkait serangan ulat bulu ini. Hewan berbulu ini umumnya menyerang pohon jati, mangga serta beberapa jenis  pohon lainnya. Beberapa warga memang ada yang gatal-gatal karena ulat ini,” papar Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Boyolali, Wisnu Hermadi saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, Selasa (10/4/2012).

Wisnu menerangkan sudah menerjunkan tim untuk mengecek di lapangan. Menurutnya, serangan ulat bulu ini terjadi di beberapa tempat di dua kecamatan.  Diduga, merebaknya serangan ulat bulu ini karena faktor iklim yang berubah- ubah.

Advertisement

Kondisi ini diperparah dengan masih tingginya curah hujan yang terjadi. Ulat yang terbawa arus air hujan dimungkinkan menempel ke tanaman lainnya dan menyebar ke pohon lain.

“Pengecekan masih dilakukan. Sedagkan untuk pemberian pestisida menunggu hasil pengecekan. Kami sudah menyiapkan beberapa obat untuk pembasmian hama ini. Warga sendiri juga melakukan pembasmian mandiri yaitu dengan memotong ranting pohon dan dibakar,” tambahnya.

Dijelaskan, ulat bulu menyerang empat desa di Kemusu. Antara lain, Sarimulyo, Bawu, Genengsari dan Watugede. Ulat yang bisa menyebabkan gatal-gatal ini sudah masuk ke pemukiman warga. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Distanbunhut Boyolali dan Dinas Kesehatan. Sebab, serangan ini mulai merambah ke warga sehingga mereka banyak mengalami gatal-gatal.

Advertisement

Terpisah, Kepala Puskesmas Kemusu 1, dr Puji Astuti mengakui adanya pasien karena serangan ulat bulu ini. Setidaknya ada 31 pasien asal Desa Sarimulyo dan 145 pasien asal Desa Watugede yang telah berobat ke Puskesmas dengan keluhan gatal-gatal.

“Sebagian besar mereka mengalami gatal-gatal. Mereka tidak terkena langsung tapi gatal disebabkan karena bulu-bulu yang banyak terbang tertiup angin. Mereka yang tidak sadar lantas melakukan aktivitas di air sehingga merasa gatal-gatal,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif