SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Tom Gembus menempelkan iklan kecil-kecilan di depan kosnya. Teman-teman kosnya yang mengetahui pun langsung bersemangat menggunakan jasanya untuk mengetikkan tugas-tugas kuliah mereka. Karena servisnya yang memuaskan, tidak hanya teman-teman satu kosnya yang menggunakan jasa Gembus, tetapi juga tetangga kosnya.
Makin lama pekerjaan makin menumpuk. Merasa sudah kerepotan, Tom Gembus pun menghubungi adiknya, Jon Koplo, yang masih Kelas 2 SMP, untuk membantunya. Jon Koplo yang ndilalah pas libur sekolah tentu senang dengan ajakan kakaknya, itu berarti akan ada tambahan uang jajan.
Awalnya, Koplo bisa membantu mengetik dengan lancar meski Gembus masih harus mengedit di beberapa bagian. Maklum, masih belajar. Tapi pada suatu hari, Tom Gembus dibuat malu tak karuan di depan Lady Cempluk, gadis pujaannya.
“Plo, kalau sudah rampung ngetik-nya, ambil keping CD di meja terus kamu bakar datanya yang diketik tadi ya. Inu sudah ditunggu Mbak Cempluk,” kata Gembus.
Tom Gembus yang lupa bahwa ia belum pernah ngajari Koplo membakar CD malah asyik ngobrol dengan Cempluk. Tanpa bertanya-tanya lagi, Jon Koplo segera mengambil korek api dan… preketek…preketek… keping CD itu dibakar beneran! Tentu saja Tom Gembus mbeker-mbeker melihat kelakuan adiknya itu. “Oalah Plo, Plo! Bakar CD itu artinya memasukkan data ke keping CD dengan program Nero, bukan dibakar pakai api!” semprotnya. Wajah Gembus langsung memerah karena malu, Lady Cempluk ngguyu ngakak, sedangkan Jon Koplo hanya senyum-senyum merasa tidak berdosa.
Fatkhurohmah, Blimbing RT 01/RW VI, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo 57555
