Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - kelas SD Baran 1, Nguter, Rabu (7/12). Bambu dipasang untuk mencegah agar atap tidak runtuh.(JIBI/SOLOPOS/Iskandar)
RUSAK -- Bambu penyangga terlihat di salah satu bagian ruang kelas SD Baran 1, Nguter, Sukoharjo, beberapa waktu lalu. Bambu itu dipasang untuk mencegah agar atap tidak runtuh.(JIBI/SOLOPOS/Iskandar)
“Tahun ini kami menerima dana Rp38.144.614.000 untuk rehab dan kegiatan lain di SD. Terdiri atas dana block grant dari pemerintah pusat senilai Rp17.238.420.000, dana alokasi khusus (DAK) pendidikan Rp14.169.759.000 dan APBD provinsi Rp6.736.435.000,” papar Kepala Bidang (Kabid) TK/SD Disdik Sukoharjo, Joko Untara didampingi pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sukoharjo, AA Bambang Haryanto.
Menurut Joko tingkat kerusakan ruang SD di wilayahnya yang bervariasi itu akan ditargetkan selesai tahun 2012. Kerusakan itu terdiri atas 517 rusak berat dan 829 rusak sedang. “Block grant dari pemerintah pusat ini akan digunakan untuk mempercepat perbaikan ruang kelas yang rusak berat. Tahun ini ada 97 SD penerima block grant, sisanya diperbaiki dengan DAK dan APBD provinsi,” ujar dia.
Dia menambahkan pihaknya sudah selesai mendata kerusakan ruang kelas SD di Sukoharjo. Dengan demikian pengerjaan perbaikan kerusakan diharapkan ruang SD yang rusak berat akan tertangani. Disdik berharap perbaikan tersebut akan memperlancar kegiatan belajar mengajar sehingga saat tahun ajaran baru ruang kelas itu sudah bisa digunakan. Hanya saja hingga kini pihaknya mengaku tak hafal total dana yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut.
