SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Singkong bisa dibuat aneka macam hidangan. Mulai dari yang sederhana dengan direbus atau dengan usaha lebih berupa keripik singkong. Namun di CFD Jl Slamet Riyadi, Solo, ada satu menu yang spesial yaitu ketela presto. Apa itu ketela presto? Menurut penggagas ketela presto, Nanang, jajanan ini adalah ketela yang proses penyajiannya dipresto, seperti mempresto ikan, kemudian digoreng. “Banyak yang heran dan coba-coba mencicipi, cirinya tekstur lembut,” kata Nanang, Minggu (1/4) pagi.
“Pak Wardoyo (Bupati Sukoharjo) biasa pesan banyak ke rumah lewat ajudannya,” tutur Nanang yang juga menjajakan makanan serupa di depan Pasar Cuplik, Sukoharjo.
Ciri khas yang kuat dalam jajanan ini adalah bentuknya yang masih orisinal, tebal dan lembut. Dalam penyajiannya, satu iris singkong presto harus diikat dengan kulit bambu. Ikatan ini bertujuan daging singkong tidak hancur saat digoreng. Di dalam mulut,
Salah satu keunikan singkong presto yang ia bikin adalah rasa masih asli gurih singkong. Ia tidak menambahkan berbagai tambahan rasa seperti keju, ceres, cokelat atau yang lainnya. Tambahan bahan tersebut akan membuat rasa singkong presto yang gurih menjadi hilang. Selain itu, ia ingin membuat perbedaan rasa dengan sajian jajanan berbahan singkong yang sudah ramai dijajakan.
Harga singkong khas Sukoharjo ini cukup terjangkau, Rp5.000 per bungkus, dengan isi lima potong. Nanang pertama kali menjual singkong presto di Sunday Market di Manahan. Melihat antusiasme pengunjung kurang serta tidak memiliki tempat strategis, ia akhirnya pindah ke SCFD, empat bulan lalu. Setiap Minggu, ia menjual 100 kg singkong presto. “Biasanya pukul 8.00 pagi sudah habis,” kata dia.
Sedang di rumah, setiap hari ia menjual 1,5 kuintal singkong presto.