Soloraya
Jumat, 6 April 2012 - 10:17 WIB

BENDA PURBAKALA: Disparbud Boyolali Diminta Gandeng Perguruan Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penemuan Batu di sebuah ladang di Kampung Watutelenan, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota. (Yus Mei Sawitri/JIBI/SOLOPOS)

Penemuan Batu di sebuah ladang di Kampung Watutelenan, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota. (Yus Mei Sawitri/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI- Adanya temuan benda-benda purbakala di Boyolali belakangan ini, Bupati Seno Samodro, meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) segera menggandeng salah satu perguruan tinggi.

Advertisement

Langkah itu perlu diambil supaya bisa dilakukan kajian akademis sebagai pendukung penetapan peraturan daerah (Perda) tentang benda cagar budaya.

Karena selama ini lanjut Bupati, terkait benda cagar budaya di Boyolali baru diatur dengan peraturan bupati (Perbup). Sejauh ini belum ada Perda khusus tentang benda cagar budaya. Untuk mewujudkan Perda tersebut, menurut Seno mutlak diperlukan kajian akademis.

“Kalau hanya pernyataan dari Dinas Pariwisata kurang kuat. Kalau BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala) memang sudah kompeten. Namun Perda dianggap kurang kuat tanpa adanya kajian akademi. Makanya, Disparbud harus bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk membuat kajian akademis,” jelas Bupati ketika ditemui wartawan di Kecamaran Ngemplak, Rabu (4/4).

Advertisement

Seno menambahkan perguruan tinggi yang bisa diajak bekerja sama alternatifnya banyak. Antara lain Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, maupun universitas yang lain. Seno berharap Disparbud segera melangkah dengan mengandeng salah satu perguruan tinggi yang ada.

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir ditemukan dua benda purbakala di tempat yang berbeda. Temuan pertama adalah di sebuah ladang di Kampung Watutelenan, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota. BP3 menyatakan batu yang ditemukan itu adalah calon ambang pintu candi bagian kala. Sedangkan temuan kedua adalah enam situs batu berbentuk lempengan dan satu berbentuk stupa di pinggir Sungai Grawah, Kecamatan Selo, Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif