News
Rabu, 4 April 2012 - 19:58 WIB

GUBERNUR GERAM: Beberapa Walikota Tak Hadiri Musrenbang Jateng 2012

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SEMARANG– Gubernur Jateng, Bibit Waluyo geram karena beberapa bupati/walikota tidak hadir dalam acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Jateng 2012. Hal ini terungkap saat gubernur memberikan sambutan pada pembukaan Musrenbang Jateng 2012 di Gedung Gradhika Bhakti Praja Jl Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (4/4/).

Advertisement

“Bupati/walikota seharusnya hadir dalam acara Musrenbang ini karena dalam rangka sinkronisasi program pembangunan di daerah masing-masing,” kata Bibit.

Pantauan di lokasi, beberapa kepala daerah yang tak hadir antara lain, Walikota Salatiga, M Yulianto, Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), dan Walikota Semarang, Soemarmo HS yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

Advertisement

Pantauan di lokasi, beberapa kepala daerah yang tak hadir antara lain, Walikota Salatiga, M Yulianto, Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), dan Walikota Semarang, Soemarmo HS yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

Walikota Salatiga diwakili Wakil Walikota, Moh Haris, Walikota Solo diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Budi Suharto, dan Walikota Semarang diwakili Wakil Walikota, Hendi Hendrar Prihadi.

Lebih lanjut gubernur menyatakan, bila bupati/walikota tak hadir sendiri dalam acara tersebut, nanti tak mengetahui prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan di daerahnya. Sebab salah satu tujuan Musrenbang Jateng untuk menyelaraskan program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas, dan sasaran pembangunan dari usulan program dan kegiatan hasil Musrenbang kabupaten/kota se-Jateng.

Advertisement

Gubernur menambahkan, bupati/walikota cenderung malas untuk menghadiri undangan pemerintah provinsi (Pemprov), tapi sebaliknya bila dipanggil pemerintah pusat di Jakarta pasti berangkat.

“Bupati/walikota kalau dipanggil pemerintah pusat ke Jakarta senang, apa karena ada ‘nyem-nyem’. Seharunya tak begitu,” tandas mantan Pangdam IV/Diponegoro ini.

Bibit meminta bupati/walikota jangan hanya sekadar menjual diri saja, tapi harus bekerja secara nyata demi kesejahteraan rakyat. “Ingat dengan janji kampanye saat pencalonan yang ingin mensejahterakan rakyat,” kata gubernur.

Advertisement

Hasil Musrenbang Jateng 2012 nantinya menjadi masukan utama untuk finalisasi rancangan rencana kerja pemerinrah daerah (RKPD) tahun 2013 dan rancangan rencana kerja satuan perangkat daerah (SKPD).

Terpisah Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) DPRD Jateng, Istajib AS, menilai wajar kalau gubernur jengkel terhadap bupati/walikota yang tak hadir dalam acara Musrenbang.

“Maksud Pak Bibit baik, supaya informasi bisa langsung didengar orang nomor satu di kabupaten/kota,” ujar dia kepada solopos.com menanggapi sikap gubernur.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif