Lifestyle
Rabu, 4 April 2012 - 11:48 WIB

AUTIS: Pelatihan Orangtua Bantu Turunkan Ledakan Emosional

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Anak-anak dengan autis sering berperilaku menantang. Tetapi, penelitian baru menunjukkan bahwa orangtua dapat belajar dalam menangani ledakan emosional dan agresi. Hal itu bisa meningkatkan kemampuan dan sejumlah fungsi pada anak mereka. Hasil penelitian ini dimuat di laman news.health.com.

Penelitian ini melibatkan 124 anak usia empat sampai 13 tahun dengan gangguan spektrum autisme dan masalah perilaku yang serius, ledakan emosional berkepanjangan, agresi atau perilaku merugikan diri sendiri. Anak-anak diberi obat antipsikotik yang disetujui oleh lembaga obat dan makanan Amerika Serikat untuk mengobati masalah perilaku yang berat pada anak dengan autis.

Advertisement

Separuh anak-anak dan orangtua selama enam bulan menjalani program pelatihan secara terstruktur. Orangtua diminta mengidentifikasi perilaku mengganggu yang paling sulit dan berpikir tentang apa yang harus dilakukan dalam setiap insiden itu dan mengapa anak melakukannya. Para orangtua kemudian bekerja sama dengan konselor untuk merancang strategi menghindari pemicu stres dan membantu anak merespons lebih baik terhadap stres sehari-hari.

Hasil penelitiannya, anak yang orangtua mereka yang menjalani pelatihan melaporkan penurunan perilaku agresif dibandingkan anak yang diberi obat saja. Pada akhir penelitian, dosis obat untuk anak-anak yang orangtua mereka mendapat pelatihan, dikurangi.

“Kombinasi menggunakan obat-obatan dan pelatihan orangtua lebih baik mengatasi ledakan emosional, agresi dan perilaku mencederai diri sendiri. Seberapa banyak? Bukan jumlah yang besar tetapi merupakan perbaikan inkremental (sedikit demi sedikit secara teratur),” ujar Lawrence Scahill, profesor di Yale University School of Nursing.

Advertisement

Jika orangtua punya anak yang memiliki penyakit serius seperti diabetes atau asma, mereka mempelajari banyak hal tentang itu dan mencoba mencari tahu hal-hal yang tidak diperbolehkan dan tentunya hal ini juga bisa mereka lakukan saat memiliki anak autis.

“Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa orangtua dapat secara otomatis tahu dan mengatasi persoalan tersebut,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif