Soloraya
Rabu, 28 Maret 2012 - 15:23 WIB

PEMBANGUNAN GALABO: DPRD Tolak Konsep Baru Pembangunan Galabo

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GALABO--Pengunjung menikmati wisata kuliner di deretan warung tenda Gladag Langen Bogan (Galabo) Solo, Kamis (9/2/2012) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

GALABO--Pengunjung menikmati wisata kuliner di deretan warung tenda Gladag Langen Bogan (Galabo) Solo, Kamis (9/2/2012) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Rencana pembangunan Gladak Langen Bogan (Galabo) Solo tahun 2012 ini mendapat sorotan tajam dari Komisi III DPRD.

Advertisement

Mereka menolak konsep pembangunan kawasan kuliner malam di Kota Bengawan itu lantaran detail engineering design (DED) berbeda dengan yang pernah disampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) saat pembahasan RAPBD 2012.

Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Honda Hendarto mengemukakan perbedaan DED itu diketahui saat rapat kerja (Raker) Komisi III dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pekan lalu.

Dalam pemaparan Disperindag, ada beberapa perubahan antara lain kawasan Galabo itu tidak akan menggunakan atap atau penutup yang bisa melindungi pedagang atau pengunjung di saat hujan. Padahal konsep itu yang semula disampaikan Pemkot saat pembahasan di rapat Badan Anggaran (Banggar) maupun tingkat komisi.

Advertisement

“Padahal dengan konsep yang pernah disampaikan Pemkot kepada Banggar dan Komisi III semula, diharapkan perombakan total Galabo tersebut bisa menyelesaikan permasalahan yang selama ini dikeluhkan baik oleh pedagang maupun pengunjung, sehingga dapat meningkatkan pengunjung untuk datang ke Galabo,” ujarnya ketika ditemui wartawan di ruang Komisi III DPRD, Rabu (28/3/2012).

Dengan berubahnya konsep tersebut, menurut Honda, tidak akan ada perubahan signifikan untuk Galabo ke depan. Sebab dengan ditiadakannya atap atau penutup, dipastikan pedagang dan pengunjung akan kehujanan saat cuaca buruk.  “Artinya percuma saja! Dan lagi dengan anggaran yang sudah kita setujui dengan total senilai Rp2,5 miliar itu kami nilai terlalu besar. Dengan konsep yang seperti sekarang ini (tanpa penutup-red) anggarannya sangat berlebih,” tegasnya.

Hal senada dikemukakan anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Abdullah AA. Menurut Abdullah, pihaknya tidak sepakat dengan desain yang saat ini dijadikan acuan Pemkot untuk membangun Galabo. Sementara Wakil Ketua Banggar DPRD Kota Solo, Supriyanto menilai adanya perbedaan DED pembangunan Galabo tersebut menunjukkan Pemkot kurang matang dalam perencanaan konsep. Pihaknya mendesak agar Pemkot tetap mengacu pada perencanaan semula.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif