News
Rabu, 28 Maret 2012 - 17:02 WIB

BEASISWA GURU: SEAMEO Sediakan 500 Beasiswa Bagi Guru SD Soloraya

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur Seameo-Seamolec, Dr Ir Gatot Hari Priowirjanto, menyampaikan materi dalam seminar nasional pendidikan berjudul <i>Paradigma Baru Pengembangan LPTK di Indonesia</i><i> yang digelar FKIP UNS di aula FKIP UNS, Rabu (28/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)</i>

PENINGKATAN MUTU -- Direktur Seameo-Seamolec, Dr Ir Gatot Hari Priowirjanto, menyampaikan materi dalam seminar nasional pendidikan berjudul Paradigma Baru Pengembangan LPTK di Indonesia yang digelar FKIP UNS di aula FKIP UNS, Rabu (28/3/2012). (JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

SOLO – Southeast Asean Minister of Education Organization Regional Open Distance Learning Center (SEAMEO-Seamolec) menyediakan 500 beasiswa bagi guru SD di Soloraya yang kualifikasi pendidikannya masih Diploma II. Beasiswa tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1.
Advertisement

Direktur SEAMEO-Seamolec, Dr Ir Gatot Hari Priowirjanto, mengungkapkan syarat mendapatkan beasiswa tersebut adalah guru yang memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), mau mengikuti pembelajaran jarak jauh dan belum mendapatkan beasiswa dari lembaga lain. “Jika berminat bisa mendaftar ke UNS karena program ini merupakan kerja sama antara SEAMEO-Seamolec dengan UNS,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela seminar nasional pendidikan bertema Paradigma Baru Pengembangan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS di aula FKIP UNS, Rabu (28/3/2012).

SEAMEO-Seamolec, terangnya, memiliki program Hybrid Learning for Indonesian Teachers (Hylite). Yaitu program pendidikan S1 guru SD melalui sistem pendidikan tinggi jarak jauh. Selain bertujuan meningkatkan kualifikasi akademik guru dari D2 menjadi S1, program ini juga bertujuan memberikan pelatihan/keterampilan guru SD dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, membimbing mahasiswa/guru SD dalam penulisan karya ilmiah dan penulisan laporan melalui blog/weblog. “Soal biaya, 50% ditanggung SEAMEO-Seamolec dan 50% ditanggung instansi yang bersangkutan,” ujarnya.

Karena pembelajaran dilakukan dengan sistem jarak jauh, terangnya, guru tersebut harus memiliki sarana penunjang seperti laptop ataupun alat lainnya yang bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh. Penggunaan teknologi itu juga dimaksudkan untuk melatih guru membuat bahan ajar yang menarik dengan bantuan teknologi, sehingga pembelajaran tidak membosankan.

Advertisement

“Sekarang anak SD sudah banyak yang bisa menggunakan teknologi canggih. Jadi seharusnya guru SD pun harus menggunakan metode pembelajaran berbasis teknologi informasi,” terangnya.

Selain di Soloraya, ungkapnya, program serupa sudah berjalan di Provinsi Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara dengan total mahasiswa sebanyak 968 orang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif