Suatu hari Jon Koplo berangkat dari rumah mruput agar tak ketinggalan bus. Singkat cerita, dari Gunung Kidul ia turun di Penggung, lalu oper bus ke Terminal Tirtonadi. Dari terminal inilah ia harus ganti bus lagi untuk menuju ke tempat kos yang kebetulan sejalur dan dekat dengan kampusnya.
Sampai di Terminal Tirtonadi, seperti biasa Koplo nyegat bus ke arah kampusnya. Setelah sekian lama menunggu, ia mendengar kenek bus teriak-teriak, “Kampus… Kampuuss… Kampuuusss… Langsung mangkattt…!!!” Tanpa pikir panjang dan tanpa pakai nanya, Koplo langsung mencolot masuk ke dalam bus itu. Untuk mengusir kejenuhan, Koplo mengambil buku dari tasnya dan membacanya.
Tak seperti biasanya, ia merasa agak aneh dengan jalur bus yang dinaikinya. Biasanya dari terminal ke timur, tapi ini malah ke barat. “Ah, mungkin beda jalur saja,” pikir Koplo. Ia pun melanjutkan baca buku.
Sesekali Koplo melihat kea rah jendela. Tapi lama-kelamaan Koplo merasa asing dengan jalan di luar sana. Ia pun khawatir dan bertanya kepada kenek bus, ”Mas, ini mau ke kampus UNS kan?”
Kenek bus bernama Tom Gembus itu malah kaget, “Walah, salah jurusan, Mas. Ini mau ke kampus UMS. Lha mase tadi nggak tanya sih!”
Jon Koplo kisinan dan akhirnya ia minta turun di daerah Manahan, lalu nyegat bus lagi balik ke terminal. Ha-ha-ha… malu bertanya sesat di jalan tenan ta…!
Helmi Rian Fathurrohman, Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, UNS Solo