Soloraya
Kamis, 15 Maret 2012 - 22:15 WIB

DISPERINDAGSAR Periksa Kerusakan PASAR PENGGUNG

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok)

Ilustrasi (dok)

BOYOLALI--Laporan tentang kerusakan los di Pasar Penggung Boyolali Kota belum masuk ke Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Boyolali. Kepala Disperindagsar, Haryono mengatakan pihaknya kini tengah mengecek tingkat kerusakan di pasar tersebut.

Advertisement

Seperti diketahui, sejumlah pedagang di Pasar Penggung, Boyolali Kota, mengeluhkan kondisi bangunan yang memprihatinkan. Kondisi los sebagian sudah rusak atau rapuh. Bahkan beberapa hari lalu atap salah satu los ambrol. Beruntung tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut karena saat itu sedang tidak ada pedagang yang berada di bawah atap. Pedagang mengaku khawatir berjualan di los, terutama ketika ada angin kencang.

”Belum ada laporan yang kami terima. Kami baru mengecek kerusakannya seperti apa,” kata Haryono, ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (15/3/2012).

Haryono membeberkan 85 persen pasar di Boyolali kondisinya baik.  Pemkab juga berkomitmen memperbaiki kondisi pasar yang kurang ideal. Pada tahun ini, menurut Haryono ada lima pasar yang akan direhab, yaitu Pasar Sayur Cepogo, Pasar Nogosari, Pasar Juwangi, Pasar Karanggede, dan Pasar Klego.

Advertisement

Khusus Pasar Cepogo, Pemkab melakukan perluasan dengan dana yang berasal dari pemerintah pusat senilai Rp5 miliar. Lokasi perluasan adalah di bekas lahan kantor Kecamatan Cepogo. Proses pembangunan menunggu pemindahan kantor kecamatan ke tempat yang baru. Sedangkan pasar lain yang bakal direhab adalah los Pasar Klego.

Terpisah, Sekda Boyolali, Sri Ardiningsih, program perbaikan pasar saat ini terkendala ketersediaan dana yang ada. Pemkab terpaksa menggunakan skala priorotas dalam merehab kerusakan pasar. Meski demikian, Sekda menegaskan komitmen Pemkab untuk terus mengupayakan perbaikan kondisi pasar-pasar tradisional di Kota Susu.

”Skala prioritas bukan dihtung dari kondisi fisiknya saja. Tetapi juga memperhitungkan dampak ekonomi terhadap masyarakat. Kalau dampak ekonominya tinggi, pasti diprioritaskan,” tegas Sekda.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif