Lifestyle
Rabu, 14 Maret 2012 - 10:41 WIB

PSORIASIS: Perokok Berisiko Tinggi Psoriasis

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bercak Merah di Tangan (Ahmad Hartanto/JIBI/SOLOPOS)

Bercak Merah di Tangan (Ahmad Hartanto/JIBI/SOLOPOS)

Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, perokok memiliki risiko lebih tinggi mengidap penyakit psoriasis dibanding bukan perokok. Namun, dalam keterangan yang dimuat di laman news.health.com pada 2 Maret 2012, penelitian tersebut tidak secara langsung membuktikan merokok menyebabkan psoriasis. Semestinya mayoritas perokok akan menghindari kondisi tersebut jika mereka menghadapi peningkatan risiko.

Advertisement

Menurut Asisten Profesor Dermatologi di Harvard Medical School, Dr Abrar Qureshi, temuan tersebut dapat memberikan alasan bagi perokok untuk menjauhi kebiasaan itu. “Ini mendorong kami untuk menyarankan mereka yang merokok untuk berhenti,” katanya. Terlebih, psoriasis sendiri terkait dengan risiko diabetes dan serangan jantung.

Psoriasis cenderung terjadi di masa dewasa yang menimbulkan bercak gatal dan kulit tebal, bersisik dan memerah atau memutih. Penebalan sering muncul pada lutut dan siku. Para peneliti menemukan bahwa perokok saat ini sekitar 1,9 kali lebih mungkin diserang psoriasis dibanding bukan perokok. Sedangkan perokok di masa lalu hanya 1,4 kali lebih mungkin terserang.

Qureshi mengatakan ada kemungkinan sesuatu selain rokok meningkatkan risiko psoriasis pada perokok. Menurutnya, tidak etis untuk mengonfirmasi bahwa merokok penyebab psoriasis. Ia berpendapat asap bisa melukai kulit eksternal. Ada sejumlah kondisi autoimun yang diperburuk dan disebabkan oleh asap yang dihirup.

Advertisement

Direktur Medis di Unit Studi Dermatologi Klinis Universitas Pennsylvania, Dr Joel Gelfand,  mengatakan bahwa psoriasis adalah penyakit peradangan maka masuk akal bagi orang yang rentan, merokok mengarah ke peradangan kronis psoriasis. “Yang penting, para peneliti menunjukkan bahwa risiko psoriasis meningkat bagi perokok dan risiko psoriasis berkurang saat orang berhenti merokok,” katanya.

Tak hanya itu, rupanya merokok berkaitan dengan penuaan dan kerutan pada kulit, sehingga hal itu memperkuat alasan untuk berhenti merokok.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif