News
Rabu, 14 Maret 2012 - 08:31 WIB

GEMPA SUMBAR: Sumatera Barat Berisiko Dilanda Gempa Besar

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa (Foto: infokorupsi.com)

Ilustrasi gempa (Foto: infokorupsi.com)

SUKABUMI- Awas! Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengemukakan wilayah Sumatera Barat berisiko dilanda gempa besar di atas 8 pada skala Richter (SR) dan tsunami hebat yang tidak dapat dipastikan kapan waktunya.

Advertisement

“Kami tidak dapat memprediksi kapan hal itu akan terjadi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, seusai Seminar Konsepsi dan Karakterstik Bencana, di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (13/3/2012).

Menurut dia, potensi gempa dan tsunami besar bagi Sumbar merupakan hasil kajian para ahli geologi terhadap fenomena belum terlepasnya energi tumbukan lempeng Eurasia dengan lempeng Indo Australia di perairan barat Sumatera Barat.

“Energi yang terlepaskan menjadi gempa bumi sudah terjadi di segmen Aceh, Sumatera Utara, kemudian di sekitar Bengkulu hingga Lampung,” kata Sutopo.

Advertisement

Hal itu menyimpan potensi terjadinya gempa bumi dalam skala besar –bisa mencapai 8,9 Skala richter– yang bisa menyebabkan tsunami di Sumatera Barat karena energi belum terlepas.

Terkait hal tersebut BNPB melakukan berbagai upaya prabencana antara lain dengan menyosialisasikan agar warga masyarakat Padang siap siaga. BNPB telah melakukan gladi posko dan gladi lapangan di Sumbar.

Menurut Sutopo, direncanakan pada Oktober atau November 2012 dilakukan gladi posko yang melibatkan 18 negara dari anggota ASEAN plus Amerika Serikat, Australia, China, Rusia, Jepang, Korea Selatan, India dan Selandia Baru.

Advertisement

Sementara itu Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam acara yang sama menyatakan tempat penampungan (shelter) untuk korban bencana di ibu kota Sumatera Barat, Padang, masih sedikit.

“Itu yang akan kami libatkan saat pelatihan bersama internasional nanti. Tempat penampungan yang sudah ada malah berasal dari swadaya masyarakat dan dari BNPB kami merencanakan dua `shelter`,” jelas Syamsul.

Dia mengaku satu shelter berharga Rp3 miliar dan lainnya seharga Rp5 miliar yang rencananya didirikan bekerja sama dengan Universitas Andalas. Bangunan shelter yang seharga Rp5 miliar, kata Syamsul diperkirakan dapat menampung sekitar 2.000 orang, sedangkan yang seharga Rp3 miliar untuk 1.500 orang.

“Saat ini sedang dibicarakan dan Gubernur Sumatera Barat sudah mengajukan hal itu,” jelas Syamsul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif