Lifestyle
Selasa, 13 Maret 2012 - 12:59 WIB

TAKSI MOTOR: Pemain Baru Berminat Terjun

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/Solopos)

“Sehari saya paling-paling saya dapat Rp30.000, itu pun cuma boleh cari penumpang di situ dan antre sama yang lain,” kata Sugeng, tukang ojek yang sehari-hari mangkal di selatan jembatan dekat Terminal Tirtonadi, Solo Sabtu

Espos/Adib Muttaqin Asfar

Advertisement

(10/3) malam.

Karena harus antre dengan rekannya, malam itu Sugeng mencari peruntungan di sebelah barat pos polisi yang sepi. Sebagai tukang ojek, dia tak bisa leluasa mencari penumpang di sembarang tempat karena hampir semua titik sudah ada ojek sendiri-sendiri. Di tiap sudut terminal dan stasiun, para tukang ojek sudah memiliki titik mangkal masing-masing.

Advertisement

Karena harus antre dengan rekannya, malam itu Sugeng mencari peruntungan di sebelah barat pos polisi yang sepi. Sebagai tukang ojek, dia tak bisa leluasa mencari penumpang di sembarang tempat karena hampir semua titik sudah ada ojek sendiri-sendiri. Di tiap sudut terminal dan stasiun, para tukang ojek sudah memiliki titik mangkal masing-masing.

Kondisi itulah yang membuat konsep taksi motor atau ojek online mulai dilirik oleh beberapa pemain baru. Tercatat ada dua usaha baru yang kini hendak beroperasi di Solo secara kecil-kecilan. Salah satunya adalah Nur Ihsan yang selama ini punya usaha di depan Stasiun Solo Balapan.

“Saya baru mulai mencoba buka jasa ojek. Kemarin, saya minta bantuan teman untuk membuatkan iklan di TokoBagus,” katanya, Minggu (11/3).

Advertisement

Kondisi inilah yang mendorongnya mencari jalan lain untuk mendapatkan penumpang tanpa harus bersaing dengan tukang ojek lama. Sejak sepekan lalu, dia memublikasikan nomor ponselnya di dunia maya dengan nama Jasa Ojek Solo. Di Google, nama ini cukup mudah dicari karena muncul di halaman pertama hasil pencarian.

“Sementara masih saya sendiri. Sasarannya adalah orang-orang dari luar Solo yang mau datang ke Solo, saya yakin jumlahnya banyak,” ujar Ihsan.

Harapannya, orang-orang dari luar kota yang hanya punya sedikit kenalan di Solo mau menggunakan jasanya. Dengan telepon atau SMS, mereka bisa menghubungi Ihsan yang memang setiap hari bekerja di depan Solo Balapan.

Advertisement

Keinginan untuk membuka usaha serupa juga dimiliki oleh Aji Septiawan, mantan mahasiswa UNS yang kini bermain di klub Persitema Temanggung. Belum lama ini dia punya ide untuk mengembangkan usaha taksi motor karena melihat usaha serupa di kota-kota lain.

Hingga kini, usaha tersebut memang belum dimulai tapi Aji sudah mempersiapkan akun Facebook bernama Ojek On Line Solo sejak dua bulan lalu. Calon driver juga sudah ada karena Aji memanfaatkan para kerabatnya yang belum punya pekerjaan.

“Sebenarnya sudah sejak dua bulan lalu saya rintis tapi belum dimulai karena saya masih sibuk main bola,” kata Aji saat dihubungi Espos, Sabtu lalu.

Advertisement

Salah satu latar belakang niat Aji ini adalah membantu beberapa kerabatnya yang belum bekerja. Karena itu, menurut Aji, dia mempersiapkan armada sendiri walaupun masih terbatas tiga sepeda motor. Rencananya, driver tinggal menjalankan armada.

Soal tarif, Aji menerapkan Rp1.000/km. Namun rencana ini belum disesuaikan dengan rencana  kenaikan harga BBM tahun ini. Menurutnya, bisnis ini cukup mudah dijalankan karena driver bisa mengukur sendiri jarak perjalanan dengan speedometer. Aji pun optimistis usahanya bisa dimulai dalam waktu dekat.

“Prospeknya bagus karena Kota Solo ini kan sudah agak macet. Daripada taksi, mending naik motor,” katanya.

Saat beroperasi, Aji berniat terjun menjadi driver meskipun tidak selamanya.

Tentang pemasukan bagi usahanya, Aji berencana menetapkan bagi hasil sekitar 70% untuk driver dan 30% untuk perusahaan. Namun, semua itu bisa saja berubah karena masih dalam persiapan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif