Soloraya
Selasa, 13 Maret 2012 - 19:50 WIB

DEMO BURUH Diana Plast, Seorang Buruh Nyaris Bakar Diri

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - DEMO BURUH-Sejumlah mantan buruh pabrik plastik Diana Plast di Grogol Sukoharjo, mengglar aksi di depan kantor Pemkab Sukoharjo, Selasa (13/3/2012). Iskandar/JIBI/SOLOPOS

DEMO BURUH-Sejumlah mantan buruh pabrik plastik Diana Plast di Grogol Sukoharjo, mengglar aksi di depan kantor Pemkab Sukoharjo, Selasa (13/3/2012). Iskandar/JIBI/SOLOPOS

SUKOHARJO- Perjuangkan nasib selama enam tahun tapi tak membuahkan hasil, membuat salah seorang mantan buruh pabrik plastik Diana Plast, Lilis Hartono, 40, nyaris membakar diri saat demo di depan Pamkab Sukoharjo, Selasa (13/3/2012).

Advertisement

Ketua Cabang SBSI 92 Sukoharjo ini nekat hendak membakar diri setelah menyiram kepalanya dengan sebotol bensin. Beruntung teman-temannya yang melihat langsung menyambar Lilis untuk diamankan. “Saya sudah berjuang selama enam tahun, tapi ternyata gagal. Karena itu lebih baik kami harakiri (bunuh diri-red) saja. Tadi bensin itu memang sudah saya siapkan dari rumah,” tandas Lilis ketika ditemui seusai diamankan teman-temannya.

Menurut dia saat Bupati Sukoharjo dijabat Bambang Rianto (BR) sudah pernah berjanji akan menyelesaikan kasus ini tetapi sampai BR lengser, bahkan sampai Bupati Sukoharjo dijabat Wardoyo Wijaya, masalah mereka dinilai tak pernah mendapat perhatian serius. Hal itu dianggap amat mengecewakannya, sehingga dia melakukan aksi nekat tersebut.

Terkait persoalan ini laki-laki berputra tiga warga Talang, Banaran RT 004/001, Grogol, Sukoharjo ini mengutarakan saat ini sekitar 600 buruh Diana Plast, termasuk dirinya menuntut penuntasan kasus ini. Karena dia merasa gaji para buruh belum terbayarkan.

Advertisement

Sementara itu suasana aksi yang digelar di jalan raya depan Pemkab Sukoharjo kemarin semula berlangsung adem ayem. Karena sekitar 25 orang buruh yang berdemo hanya membentangkan seajumlah poster tanpa terlihat indikasi aksi nekat Lilis.

Namun begitu Lilis berorasi, naik mobil pikap seraya mengguyur sebotol bensin ke kepalanya, suasana menjadi kacau. Sejumlah aparat kemananan dan teman-teman Lilis langsung berlari, terus naik mobil menyambar Lilis.

“Untung tadi Lilis belum sempat menyulut dirinya dengan korak api. Karena kami langsung mengamankannya,” ujar kuasa hukum buruh Diana Plast, Heri Hendro Harjuno dari LPH Yaphi.

Advertisement

Sedangkan salah seorang buruh lainnya, Saryanto, 37, warga Cemani RT 007/019, Grogol, Sukoharjo juga menyatakan sampai saat ini dia belum menerima gaji sejak tahun 2007 silam. Selain itu, katanya, status mereka tak jelas sebab sekitar 600 orang buruh di perusahaan itu sudah tak bekerja sejak lama tanpa pemberitahuan yang jelas.

“Saya dan teman-teman sekarang hanya bekerja asal-asalan karena harus menghidupi keluarga. Dulu saya bekerja di bagian gudang sekarang saya kerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Jadi ketika tahun 2007 terjadi banjir cukup besar itu kami berhenti bekerja sampai sekarang,” papar dia.

Sementara itu sejumlah buruh perusahaan plastik Diana Plast yang menggelar aksi di depan Pemkab Sukoharjo, baru bisa ketemu Bupati setelah Bupati selesai menghadiri rapat di DPRD Sukoharjo. Namun petugas hanya mengizinkan perwakilan yang masuk ke ruang kerja Bupati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif