Ah-tenane
Jumat, 9 Maret 2012 - 13:26 WIB

Kurir Cinta

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tom Gembus dan Jon Koplo, mahasiswa baru sebuat universitas negeri di Kota Bengawan ini mempunyai sifat yang berbeda dalam hal menghadapi cewek. Tom Gembus pemalu, kuper dan penakut bila menghadapi lawan jenisnya, sementara Jon Koplo justru sebaliknya, play boy.  Saat itu Tom Gembus sedang naksir berat dengan teman kuliahnya, Lady Cempluk.

Karena bingung bagaimana harus memulai, Gembus pun sambat kepada Jon Koplo. Sebagai sahabat karib tentu saja Koplo tak tinggal diam. Ia menawarkan diri menjadi “tim sukses” agar Gembus bisa PDKT dengan Cempluk. Bahkan Jon Koplo sering membantu mengirim SMS cinta dari HP Gembus untuk dikirik ke Lady Cempluk.Sejauh ini PDKT Gembus kepada Cempluk berjalan lancer berkat Jon Koplo. Namun meskipun sering mengirim SMS, Koplo belum pernah bertemu dengan Lady Cempluk.

Advertisement

Nah, saat bulan Februari tiba, Koplo ngojok-ojoki Gembus untuk mengirim kado kepada Cempluk agar PDKT-nya lebih lancar dengan cara yang romantis. Tepat tanggal 14 Februari, Gembus pun membeli bunga dan cokelat. Namun lagi-lagi, namanya juga cah clingus, hingga sore hari Gembus tak berani memberikannya kepada Cempluk.

Geregetan dengan tingkah sahabatnya, Jon Koplo pun menawarkan diri untuk mengantar hadiah itu ke kos Cempluk. Gembus memberi ancer-ancer alamat Cempluk, bahkan membuat denah segala. “Kosnya yang bercat warna pink ya, Plo,” pesan Gembus.

Koplo pun berangkat. Sesuai ancer-ancer Gembus, ia pun mengetuk pintu rumah yang berdinding pink. Pintu dibuka oleh seorang ibu muda, berdaster dan tengah hamil. Dari dalam muncul seorang laki-laki ngliga dan hanya bercelana pendek. Berdiri di depan wanita hamil dengan membawa buket bunga dank ado adalah penmandangan yang sangat ganjil. Apalagi tiba-tiba suaminya muncul. Jon Koplo jadi gugup. Belum lagi beberapa tetangga yang tengah ngobrol memandang Koplo dengan curiga.
“Ada apa, Mas?” Tanya pemilik rumah.

Advertisement

“Emm… Saya mencari kos Lady Cempluk. Apa Ibu tahu tempatnya?” tanya Koplo gugup.
“Ini bukan kos-kosan Mas, Lady Cempluk ada di kos sebelah,” jawab pemilik rumah.
Rupanya Jon Koplo salah rumah. Rumah tadi adalah milik ibu kos, sedang kos-kosannya terletak agak menjorok ke dalam. Setelah menyerahkan bunga dan cokelat kepada Cempluk, Jon Koplo buru-buru ngacir pulang. Sampai di kos, Koplo ngunek-unekke Gembus yang telah membuatnya kisinan setengah mati.

Nugrananda Janattaka, Jl P Sudirman VI/14 Tulungagung

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif