News
Rabu, 7 Maret 2012 - 20:12 WIB

OSAMA BIN LADEN Dikremasi di AS

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Osama Bin Laden (dok)

Osama Bin Laden (dok)

LONDON--Sebuah bocoran informasi intelijen menyebut jasad Osama bin Laden tidak dikuburkan di laut, melainkan dikremasi di Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (7/3), bocoran informasi itu berdasarkan surat elektronik (email)dari sebuah perusahaan analisis intelijen. Email ini diduga diperoleh kelompok peretas Anonymous dari Stratfor, sebuah organisasi yang berurusan dengan analisis intelijen dan geopolitik, yang juga dikenal dengan sebutan “CIA Bayangan”.

Pekan lalu, Anonymous mengumumkan, mereka berhasil mengakses 2,7 juta korespondensi rahasia Stratfor. Kelompok peretas ini juga menyebutkan firma yang berbasis di Austin, Texas, AS itu tak menyadari saat pusat data keamanannya dibobol.

Berdasarkan informasi terbaru ini, pemimpin Al Qaeda yang tewas ditembak dalam sebuah operasi militer tim Navy SEAL AS di Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011 tersebut diangkut ke AS dan dikremasi. “Jenazah (Bin Laden) dikirim ke Dover (Delaware) menggunakan (sebuah) pesawat CIA dan dikirim ke Insititut Patologi Angkatan Bersenjata di Bethesda (Maryland),” tulis wakil presiden intelijen Startfor, Fred Burton, dalam email bocoran yang diterbitkan WikiLeaks.

Advertisement

Informasi ini seakan mendukung teori konspirasi, terutama sejak Insititut Patologi Angkatan Bersenjata ditutup pada 15 September 2011, empat bulan setelah kematian Bin Laden. Menjawab email Burton, CEO Startfor, George Friedman, menjawab dirinya juga meragukan penguburan Bin Laden di laut, karena jenazahnya tak pernah diperlihatkan.

Seusai operasi penyergapan Bin Laden, pemerintahan Barack Obama menyatakan jenazah Bin Laden dimakamkan di lepas laut oleh kapal perang USS Carl Vinson, sesuai tata cara Islam. Sementara sejauh ini Startfor tidak mau berkomentar lebih lanjut mengenai pembobolan pusat data dan bocornya email-email rahasia mereja.

Dalam dalam sebuah pernyataan pada 27 Februari lalu Startfor mengakui adanya pencurian data pada Desember 2011, termasuk email dan berbagai data pribadi, yang mereka sebut sebagai tindakan ilegal.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif