Soloraya
Sabtu, 3 Maret 2012 - 06:08 WIB

DATA GAKIN: Ketua RT Was-was Jadi Sasaran Warga

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alur Pembuatan Kartu Gakin

Alur Pembuatan Kartu Gakin

SUKOHARJO-Sejumlah ketua RT di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, mengaku khawatir menjadi sasaran kemarahan warga akibat banyaknya kekurangan dan kelemahan data keluarga miskin (Gakin) terbaru hasil validasi tim independen.

Advertisement

Ketua RT 002/RW 006 Dukuh Badran Kedung Keris Desa Pengkol, Nguter, Prapto Suyat, menyatakan sudah berupaya memfasilitasi pendataan oleh tim independen. Namun informasi yang diperoleh, kata dia, dari belasan kepala keluarga (KK) kurang mampu di lingkungannya, hanya satu yang dicatat sebagai Gakin.

“Warga RT 002/RW 006 banyak yang kurang mampu. Rumah masih gedek saja ada tujuh, belum lainnya yang rumah dengan lantai tanah. Jika yang masuk data Gakin hanya satu, kami khawatir dikira pilih kasih dan jadi sasaran warga,” ungkapnya kepada solopos.com di rumahnya di RT 002/RW 006, Jumat (2/3/2012).

Prapto menegaskan RT menanggung beban moral agar penyaluran bantuan tepat sasaran, terutama terkait Gakin. Data terbaru yang hanya mengakomodasi satu KK dikhawatirkan memicu kecemburuan warga lain. Terlebih, kata dia, banyak warga di RT setempat yang kondisi sosial ekonominya lebih memrihatinkan.

Advertisement

Ketua RT 003/RW 004 Dukuh Kepuh Harjo Desa Pengkol, Tino, menyampaikan kekhawatiran serupa. Hal itu setelah adanya kabar data Gakin di lingkungan RT 003/RW 004 yang mengalami penyusutan drastis dari semula tercatat sebanyak 20-an KK pada 2011, sementara di data yang baru tercatat hanya ada dua KK.

“Kalau hanya dua KK, kami bisa saja timbul kesalahpahaman di antara warga. Terutama ketua RT tidak tahu apa-apa bisa saja dituding menilap bantuan. Kami minta data agar diperbaiki lagi,” tegasnya.

Secara terpisah Kepala Desa (Kades) Pengkol, Sugiyo, mengakui adanya penyusutan signifikan data Gakin di desanya setelah proses validasi tim independen. Data yang diperoleh pemerintah desa, ujar dia, jumlah Gakin di Pengkol yang semula tercatat 430 KK pada 2011 turun menjadi 244 KK pada 2012.

Advertisement

Namun Ia menjelaskan data Gakin terbaru terdapat kekurangan. Data hasil validasi tim independen, kata dia, meninggalkan banyak keluarga tidak mampu dan justru mengakomodasi warga dengan ekonomi sudah baik. Bahkan disebutkan ada warga yang memiliki rumah permanen dengan lantai keramik serta punya kendaraan dimasukkan dalam data Gakin, sehingga dikhawatirkan memicu kecemburuan sosial.

“Kami belum sosialisasi karena masih menunggu penyampaian data secara resmi. Tapi dari data yang sudah beredar, jumlah Gakin Pengkol berkurang 50-an persen,” ujarnya. Sugiyo berharap kekurangan data Gakin terbaru segera disikapi sehingga tidak menimbulkan persoalan di masyarakat. JIBI/SOLOPOS/Triyono

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif