Jogja
Rabu, 29 Februari 2012 - 14:54 WIB

SANITASI KOTA JOGJA: Waduh, 10% Warga Kota Jogja BAB Sembarangan

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JIBI/Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti

JOGJA—Data 2011 Dinas Kesehatan Kota Jogja menghitung setidaknya 10% warga kota masih buang air besar (BAB) sembarangan. Tidak adanya jamban maupun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Komunal menjadi salah satu pemicu keberadaan itu.

Advertisement

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Jogja, Eni Dwiniarsih mengatakan, capaian program penyehatan lingkungan Pemkot Jogja pada 2011 mencatat 90% penduduk BAB tidak pada tempatnya. “Sisanya dinilai masih sembarangan,” katanya di kompleks Balaikota, kemarin.

Menurut Eni, hal tersebut karena belum adanya perilaku hidup sehat, tidak adanya jamban,  juga belum adanya IPAL komunal yang tersalur ke rumah-rumah warga. “Perilaku BAB sembarangan ini memang sebagian besar terdapat di wilayah-wilayah bantaran kali yang padat penduduk,” katanya.

Eni menambahkan, tidak adanya jamban dan IPAL komunal bisa terjadi karena lahan perkotaan yang sempit. Selain itu, IPAL atau septik tank komunal memang menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka BAB sembarangan. Disisi lain, sempitnya lahan menjadi salah satu kendala pembuatan IPAL komunal.

Advertisement

“Bisa saja memanfaatkan lahan di bawah jalan. Itu sudah dilakukan di Serangan dan Patangpuluhan,” tambahnya.

Terpisah Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) kota Jogja, Toto Suroto mengatakan, hingga tahun ini pihaknya baru membangun 43 IPAL komunal di wilayah Jogja. Sebagian besar IPAL tersebut didirikan di wilayah bantaran sungai. “Ada wilayah yang memang belum (memiliki saluran), sejauh yang ada, semua di bantaran Code maupun Gadjah Wong,” terangnya. (sun)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif