Solopos-fm
Sabtu, 25 Februari 2012 - 20:21 WIB

Il Divo, lampaui batas bangsa & bahasa

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

(Internet)

[SPFM], Tahun 2012 ini menjadi tahun yang cukup membahagiakan bagi pecinta musik di Indonesia, karena kedatangan sejumlah penyanyi dan musisi Internasional. Setelah Linkin Park, Rod Stewart, dan Simple Plan, pada Sabtu, tanggal 25 Februari 2012 ini, grup vokal Il Divo kembali menggelar konser mereka di Jakarta. Il Divo yang dalam bahasa Italia berarti grup vokal pria, adalah hasil tangan dingin pencari bakat Simon Cowell. Kualitas vokal dan lagu-lagu mereka, sedikit banyak mengingatkan kita pada trio musik klasik, The Three Tenors yakni Plácido Domingo, José Carreras dan Luciano Pavarotti. Sampai-sampai Il Divo dijuluki The Three Tenors with Armani cheekbones, untuk menggambarkan kualitas vocal indah yang dipadu ketampanan personelnya.

Advertisement

Perpaduan vokal yang indah, dengan penampilan prima itu, membuat banyak orang jatuh hati pada kuartet vokal ini. Para penggemar mereka datang dari berbagai macam bangsa, bahasa dan genre musik. Fans Il Divo termasuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton. Hillary pernah mendatangi mereka dan meminta foto bersama. Bahkan secara bercanda, meminta Il Divo mengajak suaminya Bill Clinton mengiringi nyanyian mereka dengan saksofon.

Multibangsa, multibahasa

Il Divo terdiri atas empat penyanyi pria dari berbagai macam Negara yang terbentuk lewat sebuah audisi bertajuk ‘Il Divo Project’. Ada Carlos Marin dari Spanyol, Urs Buhler dari Swiss, David Miller dari Amerika dan penyanyi pop Perancis Sebastian Izambard. Ide dibentuknya Il Divo berawal saat Cowell mendengar suara penyanyi tenor Italia Andrea Bocelli menyanyikan lagu Con te partirò. Cowell menyadari bahwa musik klasik mulai mendapat tempat di hati masyarakat.

Advertisement

Dengan latar belakang anggotanya yang multibangsa itu, tak heran kalau Il Divo membawakan lagu dalam berbagai macam bahasa, mulai dari Spanyol, Inggris, Italia sampai Prancis. Namun, itu tak mengurangi keindahan lagu-lagu mereka yang tidak hanya digemari penyuka musik klasik tapi juga genre musik lainnya.

Album pertama mereka ‘Il Divo’ yang dirilis tahun 2004 menempati posisi pertama di chart 13 negara. Dalam album itu, lagu andalan mereka Regresa a Mí yang merupakan versi Spanyol “Unbreak My Heart” bahkan menggeser lagu milik Robbie Williams dari puncak tangga lagu Inggris. Album mereka berikutnya adalah Ancora dirilis tahun 2005 yang antara lain berisi duet mereka dengan Celine Dion dalam ‘I Believe in You’. Sukses dengan album-album sebelumnya, pada akhir 2011 lalu, mereka mengeluarkan album ketujuh mereka ‘Wicked Game’. Dalam Album ini, Il Divo menawarkan sentuhan evolusi kematangan dalam memadukan harmoni lagu, dengan kepiawaian olah vokal mereka.

Konser Wicked Game

Advertisement

Kedatangan Il Divo ke Indonesia kali ini adalah untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya, mereka pernah melakukan konser pada tahun 2007 dan 2009 lalu. Sedangkan pada konser yang berlangsung di The Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta kali ini, Il Divo akan membawakan lagu-lagu dari album terbaru mereka – Wicked Game. Jadi bisa dipastikan, konser ini memang menjadi konser yang telah ditunggu-tunggu.

Il Divo memang layak ditunggu. Grup vokal yang telah menjual lebih dari 25 juta album di seluruh dunia ini, telah berhasil memperkaya industri musik dunia yang selalu haus dengan talenta baru. Mereka berhasil memadukan musik klasik yang abadi dengan pop yang ringan ketengah-tengah masyarakat. Dinobatkannya mereka sebagai Artist of the Decade dalam ajang Classical BRIT Awards 2011 lalu, menjadi pelengkap kiprah mereka. Berkat kepiawan mereka, mereka mendapat kehormatan untuk menyanyikan lagu resmi Piala Dunia 2006, Time of Our Lives pada saat upacara pembukaan, bersama penyanyi R&B Toni Braxton. Mereka juga berhasil menjadi the Most Multinational UK No.1 Album Group tahun 2006.

Salah satu konser mereka dengan Barbra Streisand di Amerika Utara menjadi konser kedua terlaris sepanjang 2006 dengan pemasukan kotor sebesar 92,5 juta dolar Amerika Serikat. Sedangkan konser mereka di Paraguay pada 20 Desember 2011 lalu menjadi konser dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang karir Il Divo, dan dihadiri 33.900 orang. Sederet prestasi Il Divo itu membuktikan, bahwa musik klasik, bisa untuk siapa saja, melampaui batas-batas Negara dan bahasa. [berbagai sumber/dtp]

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif