Soloraya
Rabu, 22 Februari 2012 - 18:52 WIB

BANJIR SUKOHARJO: 140 Ha Padi Terancam Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Triyono PADI TERENDAM-Tanaman padi siap panen di Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, terendam air akibat musibah banjir yang menerjang sejak Selasa (21/2) malam. Selain di Desa Tawang, banjir juga merendam padi siap panen di desa-desa lain seluas sekitar 140 hektare. Foto diambil Rabu (22/2/2012).

JIBI/SOLOPOS/Triyono PADI TERENDAM-Tanaman padi siap panen di Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, terendam air akibat musibah banjir yang menerjang sejak Selasa (21/2) malam. Selain di Desa Tawang, banjir juga merendam padi siap panen di desa-desa lain seluas sekitar 140 hektare. Foto diambil Rabu (22/2/2012).

SUKOHARJO- Akibat banjir luapan Sungai Bengawan Solo, selain menggenangi permukiman penduduk dan perkantoran, juga menyebabkan 140 hektare tanaman padi di Kecamatan Weru, Sukoharjo terancam gagal panen.

Advertisement

Camat Weru, Heru Indarjo, menyebutkan tanaman padi siap panen yang terendam akibat musibah banjir di wilayahnya tersebar di Desa Tawang, Desa Ngreco, dan desa-desa lain di sekitarnya. Dari beberapa desa tersebut, luapan air paling banyak menggenangi areal persawahan petani di Ngreco.

“Laporan kepada kami jumlahnya 140 hektare padi siap panen terendam. Terdiri atas sawah di Desa Ngreco, Tawang, dan beberapa desa lain,” ujarnya ditemui di Kantor Kecamatan Weru, Rabu (22/2/2012).

Kaur Pembangunan Desa Ngreco, Sukino, mengatakan tanaman padi siap panen yang terendam di desanya mencapai 70 hektare. Wilayah lain yaitu Tawang sekitar 40 hektare dan 30 hektare sisanya di antaranya tersebar di tiga desa berbeda, yaitu di Desa Weru, Desa Karakan dan Desa Karangwuni.

Advertisement

“Tanaman yang terendam terancam rusak. Terlebih bila genangan tidak segera surut, produksi padi bisa berkurang sampai 40-an persen dan kualitas beras juga menjadi kurang baik,” ujarnya, terpisah.

Pantauan Espos, selain di Kecamatan Weru, hujan deras yang terjadi Selasa (21/2) malam, juga merendam puluhan atau bahkan ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Tawangsari dan Bulu. Tanaman padi yang terendam dengan umur bervariasi, namun banyak juga yang sudah siap panen.

Namun menurut Kasi Perlindungan Tanaman Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Narto, laporan yang masuk Rabu (22/2), baru dari Kecamatan Weru. “Sementara baru dari Weru ada 140 hektare. Kecamatan Bulu data masih besok (Kamis, 23/2).”

Advertisement

Ia menambahkan jika tidak ada hujan susulan, genangan air di areal persawahan warga diperkirakan segera surut sehingga dapat meminimalisasi risiko kerusakan tanaman serta kerugian petani. “Yang penting tidak terjadi hujan lagi air akan segera surut dan kondisinya berangsur normal,” imbuhnya.

Di Kecamatan Bulu, areal sawah yang tergenang cukup luas di antaranya di Desa Buk Kuning Desa Ngasinan. Puluhan hektare sawah di wilayah perbatasan dengan Desa Lengking itu berubah menjadi lautan air. Salah satu warga, Harso, menyatakan hal itu karena aliran Kali Buntung yang tidak lancar. JIBI/SOLOPOS/Triyono

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif