Soloraya
Kamis, 9 Februari 2012 - 15:22 WIB

HARI PERS NASIONAL: Pedagang Pasar Dilibatkan Peringati Hari Pers

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PERESMIAN -- Mbah Pawiro, seorang pedagang di Pasar Sukoharjo Kota memotong untaian kacang panjang sebagai bentuk peresmian pameran lukisan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

PERESMIAN -- Mbah Pawiro, seorang pedagang di Pasar Sukoharjo Kota memotong untaian kacang panjang sebagai bentuk peresmian pameran lukisan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO – Peringatan Hari Pers 2012 di Sukoharjo yang digelar di Pasar Sukoharjo Kota, Kamis (9/2/2012) berlangsung semarak. Museum Rekor Sukoharjo (Muresko) yang menggelar paneran lukisan dengan media wayang kulit dan papan di pasar setempat melibatkan sejumlah bakul pasar setempat.
Advertisement

Yang unik, pembukaan pameran 13 lukisan milik Ketua Muresko, A Bimo Kokor Wijanarko justru diresmikan seorang pedagang nasi, Ny Pawiro, 65, dengan memotong kacang panjang yang dirangkai memanjang menyerupai pita menggunakan pisau dapur. Peristiwa unik ini sempat mengundang gelak tawa dan perhatian para bakul lainnya dan warga yang berbelanja.

“Wah Mbah Pawiro pagi ini dimuliakan menjadi ‘pejabat,’” komentar seorang pedagang. “Bedanya kalau di TV menggunting pita, di pasar ini Mbah Pawiro mengiris kacang panjang,” imbuhnya.

Sementara itu pameran yang digelar di salah satu gang pasar kemarin sempat menarik perhatian para bakul dan warga yang berbelanja. Akibatnya gang sempit dengan lebar sekitar 2 meter itu macet beberapa saat. “Bapak-bapak dan Ibu-ibu mohon maaf jika mengganggu belanja panjenengan (Anda). Tetapi marilah kita berterima kasih kepada mas-mas dan mbak-mbak wartawan yang sudah banyak membantu kita. Karena dengan adanya wartawan kita bisa tahu segala hal dan menyuarakan aspirasi kita lewat mereka,” papar Kokor. Dengan adanya koran, televisi, radio, ujar dia, masyarakat bisa tahu berbagai informasi penting yang bermanfaat. Oleh sebab itu sudah sepantasnya warga berterima kasih kepada wartawan.

Advertisement

Hanya saja Kokor mengaku prihatin dengan kesejahteraan wartawan yang dinilai belum seperti yang diharapkan. Karena itu pada salah satu lukisannya, dia menyindir persoalan ini dengan dialog antara Narada dan Betara Guru. “Adi Guru…, kapan ya wartawan makmur…???” tulis Kokor dalam lukisan yang dipajang di Pasar Sukoharjo Kota tersebut.

Lukisan Kokor yang dipamerkan kemarin memang sempat menarik perhatian para bakul pasar setempat. Karena seluruh lukisannya menampilkan figur tokoh perwayangan seperti Limbuk, Cangik, Arjuna dan sebagainya yang akrab dengan budaya Jawa.

JIBI/SOLOPOS/Iskandar

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif