News
Rabu, 8 Februari 2012 - 14:43 WIB

IMIGRAN GELAP: Tangkal Penyelundupan, AS Bangun Pagar Penghalang di Laut

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PAGAR PERBATASAN -- Sebuah derek terleihat di lokasi proyek pembangunan pagar penghalang perbatasan di pantai antara wilayah San Diego, AS dengan Tijuana, Meksiko,Selasa (7/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SAN DIEGO – Pagar penghalang di perbatasan negara untuk mencegah penyusupan sudah biasa dibangun. Namun bagaimana seandainya pagar itu dibangun pula di laut?

PAGAR PERBATASAN -- Sebuah derek terleihat di lokasi proyek pembangunan pagar penghalang perbatasan di pantai antara wilayah San Diego, AS dengan Tijuana, Meksiko,Selasa (7/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Advertisement
Pemerintah Amerika Serikat melakukan hal itu dengan pembangunan pagar yang terdiri atas konstruksi beton dan baja di wilayah perbatasan dengan Meksiko, tepatnya di pantai sisi selatan San Diego yang berbatasan dengan kawasan industri Tijuana, Meksiko. Pagar pembatas ini akan membentang hingga sepanjang 100 meter ke tengah laut. Pembangunan pagar yang menjorok ke laut ini menjadi upaya AS membendung para penyelundup narkoba dan imigran gelap yang biasanya mencoba menyusup ke AS dengan menyusuri garis pantai.

Pagar setinggi 5,5 meter ini dibangun dengan biaya senilai Rp38,7 miliar, dan menggantikan pagar lama yang hanya terdiri atas jajaran tiang besi yang disusun rapat, namun dengan tinggi yang tidak seragam sehingga selama ini dikritik mengganggu keindahan. “Pagar lama itu sudah rusak, tidak seragam, mirip susunan gigi yang buruk,” ujar juru bicara Badan Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan AS, Ralph DeSio. “Pagar baru ini akan lebih indah dari segi estetika bagi lingkungan, dan juga memperkuat upaya untuk mencegak upaya penyelundupan di sepanjang garis pantai,” tegasnya.

Selama beberapa tahun terakhir pemerintah AS terus membangun pagar pembatas di sepanjang perbatasannya dengan Meksiko. Kongres (parlemen ) AS juga sudah menyetujui tambahan pembangunan pagar sepanjang 1.040 km, menyambung pagar yang sudah ada sepanjang 3.200 km.

Advertisement

Selama ini para penyelundup narkoba dan imigran gelap melakukan berbagai cara untuk menyusup masuk wilayah AS dengan menyusuri garis pantai. Tahun 2009 silam ada penyelundup narkoba yang tertangkap membawa paket ganja yang diikatkan ke papan selancar. Ada juga imigran gelap yang berupaya berenang untuk mengitari pagar yang ada di pantai.

Pembangunan pagar ini bagi warga Meksiko di perbatasan setempat terasa lebay. Polisi Cesar Ochoa misalnya, menyayangkan pagar perbatasan yang kini terpasang dobel, menghalangi sama sekali warga perbatasan yang ingin berinteraksi dengan rekan atau kerabat yang ada di seberang, di wilayah Amerika. Di Taman Persahabatan yang terletak bersebelahan dengan pantai yang kini mulai dipasangi pagar baru itu, warga Meksiko biasanya ngobrol dengan kawan atau kerabat mereka yang ada di wilayah AS dengan nongkrong di sepanjang pagar. Namun pagar baru yang kini dibangun dua lapis membuat pertemuan itu tak lagi nyaman dilakukan. “Dulu penjaga perbatasan AS selalu mengawasi dengan ketat orang yang ngobrol, tapi setidaknya kami bisa ngobrol dengan enak,” katanya.

Adriana Medina, seorang pegawai negeri setempat, juga tak menyukai pagar yang kini membentengi pantai itu. “Seperti penjara saja. Pagar itu benar-benar berlebihan,” katanya.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka/Rtr

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif