Soloraya
Rabu, 8 Februari 2012 - 15:09 WIB

ANAK HILANG: 9 Tahun Berpisah, Anak dan Orangtua Akhirnya Bertemu

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petrus Kanisius Indra Dwi Diantoro, 39 (tiga dari kiri), bertemu kembali dengan kedua orangtuanya, Yohanes Subadi, 67, dan Elizabeth Endang Sukawati, 62, di Kantor Dinas Sosial Wonogiri, Rabu (8/2). Indra pergi dari rumah selama sembilan tahun dari tempat tinggalnya di Bekasi, Jawa Barat.

KEMBALI BERTEMU -- Petrus Kanisius Indra Dwi Diantoro, 39 (tiga dari kiri), bertemu kembali dengan kedua orangtuanya, Yohanes Subadi, 67, dan Elizabeth Endang Sukawati, 62, di Kantor Dinas Sosial Wonogiri, Rabu (8/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Cuaca cerah mengantar Yohanes Subadi, 67, dan Elizabet Endang Sukawati, 62, warga Bekasi, Jawa Barat, ke Kabupaten Wonogiri, Rabu (8/2/2012). Saat tiba di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, tangis mereka berdua pecah saat bertemu dengan Petrus Kanisius Indra Dwi Diantoro, 39, anak laki-lakinya yang telah lama pergi dari rumah. Pertemuan yang disaksikan sejumlah karyawan Dinsos itu ikut menambah suasana haru di tempat itu.
Advertisement

Setelah beberapa waktu melepas rindu dengan anak laki-lakinya itu, Subadi dan istrinya mengobrol dengan pegawai Dinsos dan menceritakan pencariannya selama ini terhadap anak-laki-lakinya itu. “Saya bersyukur sudah bisa bertemu anak saya yang hilang selama sembilan tahun. Sebenarnya dia anak yang pintar dan berprestasi,” ungkap Subadi sambil sesekali meneteskan air mata.

Awalnya, Indra, panggilan anak tersebut, hidup seperti anak pada umumnya yang bersekolah hingga lulus SMA dan melanjutkan kursus komputer. Saat ia mulai bekerja di sebuah perusaahan lampu sekitar enam bulan, ia ikut terpengaruh dua orang temannya yang ingin mencari ilmu kebatinan di beberapa tempat seperti Banten, Lampung dan Cirebon.

Di sela-sela upaya menggali ilmu kebatinan itu, Indra mengalami hilang ingatan dan dibawa berobat ke orang pintar. Tetapi orang pintar itu tidak mampu menyembuhkan. Dari tempat orang pintar itu, Indra kabur dan putus hubungan dengan orangtuanya mulai tahun 2003 hingga saat ini. Entah bagaimana caranya, Indra yang menggelandang akhirnya sampai di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Sekretaris Dinsos, Endrijo Rahardjo, mengatakan Indra sering mengais sampah di tempat sampah di wilayah Ngadirojo untuk mencari makanan sisa. Terkadang, Indra juga mengais sampah di depan rumah warga. “Ia sudah sebulan di Ngadirojo dan membuat masyarakat resah, sehingga kami berinisiatif untuk mengambilnya saat digelar razia tanggal 7 November 2011,” paparnya saat dijumpai wartawan di Kantor Dinsos, Rabu.

Setelah itu, Indra dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) di Solo untuk dirawat dan saat ingatannya mulai kembali pulih, ia diambil kembali oleh Dinsos tanggal 3 Januari 2012. Indra yang oleh petugas Dinsos sempat diberi nama Yanto untuk memudahkan identifikasi kemudian ditanya perihal nama, alamat, orang tua, nomor telepon rumah dan saudara. Saat itulah, pihak Dinsos bisa melacak alamatnya dan kedua orangtuanya hingga bisa dipertemukan saat ini.

Di sisi lain, Endrijo menyatakan alokasi anggaran untuk Dinsos setiap tahun dari APBD sejumlah Rp50 juta belum mampu mencukupi kebutuhan semacam itu. Sehingga, untuk penyisiran PGOT hanya bisa di wilayah kota yakni Kecamatan Wonogiri hingga Ngadirojo dan Wuryantoro. “Kami berharap, Dinsos mampu mendapat alokasi anggaran yang lebih karena kami selalu berusaha merawat dan mengembalikan mantan PGOT ke tempat asal dan keluarganya,” jelasnya.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif