Soloraya
Senin, 6 Februari 2012 - 13:21 WIB

RENOVASI SDN 4 KLATEN Dianggar Rp121 juta

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BERBAHAYA -- Siswa SDN Klaten 4 tampak belajar di salah satu ruang kelas yang bagian plafonnya disangga sejumlah bambu, Kamis (2/2/2012) (dok Solopos)

BERBAHAYA -- Siswa SDN Klaten 4 tampak belajar di salah satu ruang kelas yang bagian plafonnya disangga sejumlah bambu, Kamis (2/2/2012) (dok Solopos)

KLATEN--Pemerintah pusat mengangarkan dana senilai Rp121 juta untuk merenovasi tiga ruang kelas SDN 4 Klaten yang kondisinya memprihatinkan akibat lapuk dimakan usia.

Advertisement

Hal itu disampaikan Kepala SDN 4 Klaten, Sri Wiyani saat ditemui Espos di kantornya, baru-baru ini.

Menurut Sri Wiyani, kepastian adanya anggaran dari pemerintah pusat itu diterimanya setelah ia menandatangani nota kesepahaman dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten belum lama ini.

“Kami berharap dana yang sudah dianggarkan itu bisa turun secepatnya. Dengan begitu, siswa kami bisa belajar di ruang yang lebih aman dan nyaman secepatnya,” ujar Sri Wiyani.

Advertisement

Sri Wiyani menjelaskan, pemindahan ruang kelas sudah dimulai pada akhir pekan kemarin.

Khusus siswa kelas VI kini menempati ruang komputer yang bersekat dengan mushala. Di ruang ini, 48 siswa kelas VI mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam kondisi berdesak-desakan.

Sementara kelas V masih menempati ruangan yang bagian atapnya masih disangga oleh empat bambu.  Rencananya, kelas V akan dipindah ke ruang pertemuan di Kantor Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Klaten. Akan tetapi, rencana itu dibatalkan karena pengurus PKK selama ini banyak menggelar kegiatan di ruang pertemuan itu.

Advertisement

Sri Wiyani mengakui, penggunaan ruang kelas secara bergilir itu otomatis mengurangi jam belajar siswa selama satu hingga dua jam. Akan tetapi, pihaknya mengaku terpaksa menggunakan sistem itu karena tidak ada ruang lain yang lebih representatif.

“Kalau tetap menggunakan ruang kelas yang rusak ini tentu berisiko. Tidak apa-apa ruang kelasnya bergantian, yang penting siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman,” terang Sri Wiyani.

JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif