News
Jumat, 3 Februari 2012 - 09:59 WIB

RUSUH SEPAKBOLA: Unjuk Rasa di Mesir Ricuh, 2 Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KAIRO- Puluhan ribu orang berdemo di depan kantor Kementerian Dalam Negeri Mesir. Mereka memprotes tindakan pasukan keamanan yang gagal menghentikan bentrokan berdarah antar suporter yang menewaskan 74 orang. Demonstrasi ini berujung pada bentrokan. Dua orang dilaporkan tewas.

Seperti diberitakan Al-Jazeera, Jumat (3/1/2012), polisi Mesir menembakkan gas air mata ke arah ribuan pengunjuk rasa. Sekitar 10.000 orang, termasuk para suporter berdemo dan menuntut pengusutan pada peristiwa di Port Said. Mereka menyalahkan kelambanan polisi untuk mencegah bentrokan itu.

Advertisement

Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan, sekitar 668 orang cedera dalam bentrokan di pusat ibu kota Mesir ini.

Sebelumnya demonstran menuju ke gedung Kementerian Dalam Negeri yang berada dekat dengan lapangan Tahrir dan menarik kawat berduri yann menjadi barikade gedung itu.

Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke polisi yang ditanggapi oleh polisi dengan melemparkan gas air mata. Para korban yang cedera diangkut keluar dari area bentrokan dengan menggunakan sepeda motor.

Advertisement

Sementara itu, seperti diberitakan AFP, berdasarkan sumber dari rumah sakit, terdapat dua demonstran yang tewas dalam bentrokan itu.

Bentrokan antara suporter tim tuan rumah, Al-Masri dan Al-Ahly dengan saling melempari batu maupun botol berujung pada tewasnya 74 orang suporter terjadi pada Kamis (2/2/2012). Rekaman-rekaman video menunjukkan sejumlah polisi hanya berdiri melongo saat para suporter terlibat bentrok.

Para anggota parlemen Mesir menuding pemerintah militer Mesir sengaja membiarkan kerusuhan itu berlangsung. Tujuannya, untuk menjustifikasi penggunaan kekuatan militer dan polisi secara meluas.

Advertisement

Sedangkan para politikus serta fans sepakbola menyalahkan aparat polisi yang tidak melakukan pemeriksaan standar di gerbang stadion terhadap para penonton. Padahal dengan adanya pemeriksaan itu, polisi bisa mencegah masuknya pisau, pentungan ataupun senjata-senjata lain ke stadion. detikcom

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif