Soloraya
Kamis, 26 Januari 2012 - 20:04 WIB

HAMA WERENG: Petani Antisipasi Dini Serangan WBC

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taufiq Sidik P PENYEMPROTAN MASSAL- Rejo Suwito, 70, seorang petani di Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, Klaten, Kamis (26/1), menyemprotkan pestisida di areal persawahan di desa tersebut.

PENYEMPROTAN -- Rejo Suwito, 70, seorang petani di Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, Klaten, Kamis (26/1/2012), menyemprotkan pestisida di areal persawahan di desa tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Taufiq Sidik P)

KLATEN – Petani di Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, Klaten, saat ini terus melakukan antisipasi serangan hama wereng batang coklat atau WBC. Selain itu, mereka juga menghadapi ancaman banjir yang menggenangi lahan persawahan jika hujan lebat turun.
Advertisement

Menurut Rejo Suwito, warga Dusun Karbolo, Desa Jiwowetan tersebut, saat ditemui Espos, Kamis (26/1/2012), lahan sawahnya yang berada di kawasan paling timur sempat terendam air saat banjir melanda beberapa kawasan di wilayah Kabupaten Klaten. ”Saat banjir, sawah di sini terendam air. Terlebih letaknya berada di bagian bawah Kali Asinan. Sawah saya seluas satu patok hanya rusak sebagian. Ada yang rusak keseluruhan,” tutur Rejo sembari menujukkan bagian tengah areal persawahannya yang rusak.

Sementrara petani lain, Kliwon, 41, menyebutkan serangan wereng cokelat terjadi sepekan terakhir. “Pekan kemarin ditemukan. Kemudian kami laporkan pada hari Minggu kepada petugas pengamat hama dan penyakit dan dicek pada Senin lalu. Yang diserang wereng itu saat ini sudah dipanen,” jelasnya.

Kliwon menjelaskan saat rumpun padi dibuka, pada bagian batang tanaman padi terdapat telur-telur WBC. ”Dalam setiap rumpun terdapat sekitar 20 ekor wereng. Di sini padi yang ditanam varietas IR 64 dan saat ini sudah berumur sekitar 75 hari,” tambahnya.

Advertisement

Guna mencegah meluasnya serangan wereng cokelat, pada Kamis pagi, warga dibantu petugas pengamat hama dan penyakit Kecamatan Wedi melakukan penyemprotan pestisida secara massal. Pada musim tanam pertama ini para petani khawatir terjadi serangan wereng cokelat seperti dua tahun terakhir.

”Ini penyemprotan pertama dibantu Dispertan (Dinas Pertanian-red). Penyemprotan selanjutnya akan dilakukan secara swadaya oleh para petani. Kami khawatir serangan wereng cokelat kembali lagi terjadi seperti beberapa waktu lalu,” papar Kliwon yang menjabat sebagai Kaur Pemerintahan Desa Jiwowetan tersebut.

Koordinator Pengamat Hama Terpadu Dispertan Klaten, Sunarno, ketika ditemui Espos di tempat yang sama menjelaskan dari 982 hektare luas lahan perswahan di Jiwowetan, wereng cokelat menyerang satu hektare sawah dan 15 hektare di sekelilingnya terancam serangan WBC.

Advertisement

Meski telah terjadi serangan WBC, Sunarno menilai para petani tak perlu khawatir karena tingkat serangan masih tergolong ringan. ”Namun, sekali lagi saya mengimbau para petani tetap waspada. Jangan sampai lengah. Perlu pengamatan secara rutin agar serangan wereng bisa dicegah sejak dini,” ucapnya.

Selain di Kecamatan Wedi, berdasarkan data dari Dispertan Klaten, wereng cokelat juga menyerang lahan perswahan di Kecamatan Karangdowo seluas 25 hektare, di Kecamatan Cawas seluas 10 hektare dan di Kecamatan Wonosari seluas 27 hektare.

JIBI/SOLOPOS/Taufiq Sidik Prakoso

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif