News
Selasa, 24 Januari 2012 - 09:38 WIB

Mahasiswa UNY Ciptakan Sistem Pakar Diagnosa Dini

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IST

IST

SLEMAN—Guna memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah menengah menjadi dokter kecil, mahasiswa UNY menciptakan sistem pakar diagnosa dini penyakit.

Advertisement

Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika FT UNY, Zulfikar Purwa Nugraha menjelaskan selama ini sistem pakar di kalangan sekolah, terutama UKS belum populer.

Adapun, software ini mampu membantu petugas kesehatan di sekolah untuk memberikan pertolongan pertama tanpa bantuan medis.

“Melalui sistem pakar diagnosa ini diharapkan unit kesehatan sekolah dapat menjadi ‘rumah sakit kecil’ untuk warga sekolah,” jelas Zulfikar sesuai rilis yang Harian Jogja terima pekan lalu.

Advertisement

Selain itu, sistem ini dapat membantu dokter atau pakar yang sebenarnya dalam melakukan sosialisasi kesehatan mengenai cara pencegahan dan pengobatan terhadap suatu jenis penyakit. Pasalnya, dalam sistem ini kecerdasan buatan yang terprogram dapat melakukan analisa melalui sejumlah fakta dari informasi yang disimpan.

Adapun, poin utama pembuatan sistem ini untuk mengimplementasikan pengetahuan yang dimiliki seorang pakar dalam mengambil keputusan dengan perangkat lunak.

Sistem pakar diagnosa dini penyakit anak usia sekolah menengah dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan database Microsoft Access 2003. Menu program dikelompokan menjadi dua bagian,  halaman login dan halaman utama.

Advertisement

Halaman login digunakan untuk mengubah hak akses sistem pakar saat user melakukan login. Terdapat tiga tingkatan user sesuai kualifikasi user yaitu pengguna, pakar dan administrator.

Sedangkan halaman utama merupakan sekumpulan menu yang dapat  diakses secara umum maupun sesuai dengan kualifikasi (tergantung user).
Sebagai contoh, halaman utama terdiri dari, tombol ‘diagnosa’ untuk diagnosa penyakit berdasarkan gejala awal yang dirasakan. Tombol ‘Info Obat’ berfungsi mengetahui info obat yang tersedia di UKS, sekaligus mencatat jumlah dan jenis obat yang diambil pasien.

Tombol edit use, edit diagnosa dan edit info digunakan untuk mengolah data seputar informasi user, sistem pakar serta informasi obat yang tersedia di UKS. Namun, ketiga tombol ini hanya dapat diakses pakar.

Setelah diadakan serangkaian uji coba, Zulfikar menemukan perlu adanya sejumlah perbaikan. Seperti pengembangan lebih lanjut mengenai hak akses. (Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif