SOLOPOS.COM - Rusunawa (ilustrasi dok)
Rusunawa (ilustrasi dok)
SOLO--Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Kerkop di Purwodiningratan, Jebres, akan mulai dioperasikan bulan Agustus mendatang.
Saat ini sedang menunggu petunjuk teknis (Juknis) penggunaan APBD Solo untuk pemasangan listrik dan air. Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Agus Djoko Witiarso saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (19/1/2012).
“Saat ini masih menunggu proses lelang pemasangan listrik dan air dari APBD kota. Kami targetkan bulan Agustus ini sudah bisa beroperasi,” katanya.
Agus menjelaskan selain persoalan listrik dan air, pengoperasian Rusunawa Kerkop masih terkendala sikap warga penghuni lahan. Dalam sosialisasi sebelumnya perwakilan warga Kerkop meminta supaya direlokasi saja dari Kerkop. Permintaan tersebut tidak bisa dipenuhi lantaran anggaran yang disediakan dalam APBD 2012 untuk biaya bongkar pindah rumah. “Kami masih coba lakukan pendekatan intensif,” imbuhnya.
Agus melanjutkan persoalan lain Rusunawa Kerkop yakni tuntutan warga supaya DPU melakukan pendataan ulang terhadap penghuni lahan. Warga menolak data DPU yang menyebutkan penghuni tanah bekas permakaman Belanda itu hanya 40 orang. Menurut warga jumlah penghuni lahan mencapai 48 orang. Sedangkan Kepala UPTD Rumah Sewa DPU Solo, Toto Jayanto menjelaskan Rusunawa Kerkop merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum.
Rusunawa Kerkop menjadi satu paket dengan Rusunawa Jurug II. Nilai proyek dua Rusunawa tersebut mencapai Rp24 miliar. Pengerjaan bangunan utama dua Rusunawa itu dilakukan PT Hutama Karya (HK) sedangkan untuk pagar oleh Pemprov Jawa Tengah (Jateng). Sementara Pemkot Solo bertanggung jawab dalam pengadaan jaringan listrik dan air. Warga Kerkop diprioritaskan tinggal di Rusunawa Kerkop.
(JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)