Ndilalah hari itu pekerjaan kantor agak sepi, maka Koplo memilih untuk makan siang di rumah. Jujugan pertama yang ditujunya adalah kulkas. Saat pintu kulkas dibuka, koplo melihat sesuatu yang terbungkus plastik. ”Wah, istriku benar-benar pangerten, ternyata aku dibelikan susu segar,” batinnya. Tanpa pikir panjang Koplo langsung menuangkan isi bungkusan plastik tersebut ke panci untuk dipanaskan dan ditambah sedikit gula. Meski hanya sedikit dari porsi biasanya, namun cukup sebagai pengganti. Setelah matang, susu itu pun dituang ke dalam gelas dan didinginkan sembari makan siang.
”Mantep tenan… Lebih manis dari biasanya,” batin Koplo setelah minum susu sambil mengelap bibir bawahnya yang komoh-komoh. Ia pun lalu bergegas kembali ke kantor.
Selepas pulang kantor, Koplo dilapori istrinya, Lady Cempluk, “Pakne, apa ada tikus masuk kulkas ya?” tanya Cempluk.
“Masak tikus bisa masuk kulkas. Memangnya kenapa ta?”
“Ini lho, aku tadi kan dititipi ASI teman kantor, tak simpan di kulkas, tapi kok nggak ada ya?” tanya cempluk. Kebetulan kantor tempat bekerja Cempluk hanya beberapa meter dari rumah, maka kulkasnya sering dititipi barang-barang temannya agar tidak basi, termasuk titipan teman kantornya yang punya anak kecil yang ditinggal kerja hingga ASI eksklusifnya tetap terjaga.
“Wah, ora ngerti kok Bune,” jawab koplo lalu bergegas menuju kamar mandi. Tak lama kemudian terdengarlah suara Hoeeek…!
Yusuf Cahyono, Kaloran lor RT 03/RW V Giritirto, Wonogiri.