News
Jumat, 13 Januari 2012 - 09:47 WIB

Sejarah Penyiaran Di Solo Digagas Jadi Objek Wisata

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Monumen Pers Nasional Solo (JIBI/SOLOPOS/dok)

Monumen Pers Nasional (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Lembaga Pers dan Penyiaran Surakarta (LPPS) merancang sebuah destinasi wisata baru di Kota Solo yakni wisata sejarah penyiaran.
Advertisement

Direktur LPPS, Hari Wiryawan mengungkapkan, destinasi wisata ini digagas untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa sejarah penyiaran berada di Kota Solo. Beberapa situs penyiaran yang nantinya akan dikemas dalam paket wisata sejarah penyiaran tersebut di antaranya Pendapa Prangwedanan Istana Mangkunegaran, Pendapa Kepatihan Mangkunegaran, Monumen Pers Nasional dan Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Solo.

“Tempat-tempat tersebut adalah situs penyiaran khususnya untuk radio. Pendapa Prangwedanan menjadi situs penting karena tempat tersebut adalah tempat berdirinya radio era Mangkunagoro VII. Tempat itu juga menjadi tempat uji coba penyiaran musik gending Jawa. Dan di tempat itu pula dilakukan pembentukan radio komunitas pertama yakni Perkumpulan Karawitan Kring Mangkunagoro (PK2MN) tahun 1930-an,” kata Hari.

Ia melanjutkan, PK2MN itu berkembang menjadi radio profesional dan modern. Tidak hanya memutar karawitan, tetapi juga lagu-lagu dari daerah se-Nusantara. Perubahan itu, lanjut dia, ditetapkan 1 April 1933 di Gedung Societet Sasono Suko yang sekarang menjadi Monumen Pers.

Advertisement

PK2MN pun berubah nama menjadi Solosche Radio Vereeniging (SRV), dengan studio sementara di Kantor Kepatihan yang sekarang menjadi TK Taman Putra. “Waktu itu, jangkauan siarnya sampai luar negeri seperti Belanda. Kemudian SRV punya kantor sendiri yang sekarang menjadi RRI. Kantor itu adalah studio radio pertama di Asia Tenggara,” katanya.

Paket wisata sejarah penyiaran, kata Heri, membidik segmen pasar anak-anak sekolah dan masyarakat umum. “Paket sedang kami rancang, tapi sudah ada yang minta paket wisata itu. Bulan depan, kami berharap paket wisata ini bisa terealisasi, dengan konsep yang matang dan harapannya bisa mengenalkan kepada masyarakat Solo bahwa Solo adalah kota penting dalam sejarah penyiaran.”

Ia menambahkan, LPPS juga sedang merintis sebuah embrio museum penyiaran di Jl Prof Dr Supomo 57 Solo, yang mewadahi sejarah penyiaran secara keseluruhan, khususnya periode sebelum kemerdekaan. “Dalam museum mini dikoleksi dokumen-dokumen penting sejarah penyiaran dan foto-foto bersejarah.”

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif