Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - SEMRAWUT -- Suasana salah satu sudut Pasar Klewer. Rencana revitalisasi terhadap salah satu pasar tekstil terbesar di Indonesia ini harus mampu menjawab berbagai persoalan seperti kenyamanan, daya tampung pedagang dan daya saing dengan pasar modern. (JIBI/SOLOPOS/dok)
SEMRAWUT -- Suasana salah satu sudut Pasar Klewer. Rencana revitalisasi terhadap salah satu pasar tekstil terbesar di Indonesia ini harus mampu menjawab berbagai persoalan seperti kenyamanan, daya tampung pedagang dan daya saing dengan pasar modern. (JIBI/SOLOPOS/dok)
Dosen Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mukahar, menjelaskan persoalan pedagang bermobil di kawasan Klewer adalah problem klasik. Namun, penuntasan masalah tersebut hingga kini tak pernah menyentuh akar persoalannya lantaran kondisi Pasar Klewer yang memang kurang mendukung. “Untuk itulah, diperlukan solusi menyeluruh. Dan revitalisasi adalah jawabannya,” ujarnya kepada Espos, Kamis (12/1/2012).
Menurut Mukahar, pembangunan kembali Pasar Klewer minimal harus tiga lantai. Konsep bangunannya harus memenuhi unsur kenyamanan, kemudahan akses tiap lantai, serta mampu menampung seluruh pedagang tanpa pilih kasih. “Termasuk pedagang yang dulunya bermobil, juga harus bisa ditampung,” paparnya.
Dengan konsep tersebut, maka Pasar Klewer harus memiliki basement parkir di lantai I yang luas, eskalator atau tangga berjalan, ruang ber-AC, pencahayaan dan ventilasi yang cukup, serta jalur yang luas dan tertata rapi. “Dengan konsep seperti ini, maka Klewer akan mampu bersaing dengan pasar modern lainnya. Karena pengunjung merasa nyaman, aksesnya mudah, serta tak pusing memikirkan parkir,” terangnya.
JIBI/SOLOPOS/Aries Susanto
