News
Kamis, 12 Januari 2012 - 13:57 WIB

Konversi Premium ke Gas Terburu-buru

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Wacana kebijakan konversi premium ke gas oleh Pemerintah dinilai terlalu terburu-buru.

Advertisement

Agustine Lonyra, salah satu pemilik mobil konsumen premium mengaku belum paham konsep konversi yang dimaksud Pemerintah. “Premium diganti gas? Mobilnya emang bisa pakai gas? Kapan sosialisasinya?” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan, Ayodya Danang yang mengaku pesimistis dengan adanya kebijakan konversi premium ke gas.

“Saya tidak setuju. Terutama, infrastruktur baik SPBU maupun kendaraan belum siap untuk hal ini,” ujarnya.

Advertisement

Terkait hal ini, Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), Siswanto menilai langkah itu sebagai salah satu upaya lain untuk mengurangi konsumsi premium.

“Tapi juga tidak mudah, terlebih harus dipertimbangkan kesiapan infrastruktur SPBU dan permintaan konsumen,” ujarnya.

Wakil Ketua Hiswana Migas DIY, Yus Widihapsoro mengatakan, untuk konversi ini perlu penambahan investasi setiap SPBU hingga Rp1,3 miliar.

Advertisement

“Tidak semua SPBU siap untuk tambah investasi. Apalagi, mempertimbangkan kesiapan dan permintaan konsumen,” imbuhnya.

Ia mengatakan, untuk pilot project akan ada dua SPBU Coco milik Pertamina yang akan dipasangi alat. Jika respons bagus, akan diikuti yang lain.(Harian Jogja/Intaningrum)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif