Soloraya
Rabu, 11 Januari 2012 - 05:34 WIB

Kualitas Susu Boyolali Dinilai Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (dok)

BOYOLALI--Susu sapi perah yang dihasilkan Kabupaten Boyolali dinilai masih berkualitas rendah. Disinyalir, banyaknya air yang tidak sesuai dengan takaran dicampur dengan susu menjadi penyebab rendahnya kualitas.

Advertisement

“Padahal sesuai aturan maksimal 9 liter susu itu boleh dicampur dengan 1 liter air saja. Namun, para peternak justru mencampurkannya tidak sesuai aturan. Tentu saja nilai susu sapi perah asal Boyolali merosot,” terang salah satu anggota DPRD Boyolali, Setiyono saat ditemui wartawan di gedung DPRD Boyolali, Selasa (10/1/2012).

Setiyono menambahkan hal seperti ini membuat kualitas susu merosot hingga akhirnya hanya dihargai Rp2.800/liter saja. Padahal jika susu murni harganya bisa mencapai Rp3.000 hingga Rp3.500/liter.

Dijelaskan, dari hasil penelitian berbagai pihak kualitas susu murni di Boyolali tidak berbeda dengan susu asal daerah lain. Bahkan, kadar lemak dan proteinnya jauh lebih baik. Akan tetapi, selama ini upaya untuk memasukkan susu produksi Boyolali ke Industri Pengolahan Susu (IPS) selalu terkendala kualitas.

Advertisement

”Kami pernah melobi ke berbagai pabrik susu berskala nasional. Namun, mereka selalu menolak karena alasan kualitas susu Boyolali rendah. Mereka meminta kualitas susu harus ditingkatkan dulu,” imbuhnya.

Pihaknya pun berupaya memberikan pengertian kepada para peternak agar susu yang diproduksi tidak dicampur dengan apapun. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak kembali harga susu yang anjlok.

Lebih lanjut politisi FPDIP ini menjelaskan peternak banyak terpengaruh pihak lain yaitu mencapur susu dengan air. Terlebih pencampuran yang dilakukan para peternak tidak sesuai dengan takaran yang diperbolehkan.

Advertisement

“Produksi susu di Boyolali sudah dapat mencukupi kebutuhan industri susu berskala nasional. Dalam sehari, Boyolali dapat menghasilkan 120 ribu liter susu,” tambah Staf Ahli Bidang Perekonomian Setda Boyolali, Dwi Priyatmoko.

Menurutnya, jumlah itu dapat mencukupi kebutuhan pabrik-pabrik susu. Akan tetapi, pihaknya menyayangkan kualitas susu yang dihasilkan belum memenuhi standar IPS.

(JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Advertisement
Kata Kunci : Boyolali Kualitas Rendah Susu
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif