Tepat pada malam minggu Koplo ngapel ke rumah Gendhuk Nicole di daerah Masaran. Kebetulan yang membukakan pintu adalah seorang ibu-ibu yang belum tua-tua amat, sebut saja Lady Cempluk. Sambil menunggu Gendhuk yang sedang cari makan, Koplo pun ngobrol ngalor-ngidul dengan Bu Cempluk.
Selesai ngobrol, Koplo mengutarakan niatnya ingin menikahi putri Bu Cempluk. Tapi Bu Cempluk malah dlongap-dlongop. “We lha, anak saya itu lima orang laki-laki semua lho Mas, kebetulan juga sudah menikah dan punya anak semua. Mosok mau sampeyan nikahi? Kan jeruk makan jeruk?” ujar Bu Cempluk merasa geli.
“Oh, maaf, nuwun sewu, lha Ibu ini ibunya Gendhuk Nicole, kan?”
“Saya ini bukan ibunya, tapi neneknya…”
Mak glodhak Koplo kaget bukan kepalang. Merasa kecele, ia hanya bisa pringas-pringis kisinan.
Wahyu Lestari, Sidodadi RT 13/RW III, Masaran Sragen 57282.