Soloraya
Senin, 9 Januari 2012 - 13:28 WIB

Dispertan Fasilitasi Pinjaman Modal Petani

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo akan memfasilitasi petani yang membutuhkan modal untuk kegiatan pertanian melalui Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi mulai 2012. Program ini bekerja sama dengan PT Pertani dan Sanghyang Sri.
Advertisement

Kepala Dispertan Kabupaten Sukoharjo, Ir Giyarti, menyebutkan peminjaman modal tersebut dengan peruntukan pengadaan sarana-prasarana produksi seperti pupuk dan kebutuhan lain. Dia menegaskan petani wajib mengembalikan pinjaman sesuai besaran dana utang setelah berlangsungnya masa panen. “Gerakan mulai 2012. Nanti kami dari Dinas (Pertanian) akan memfasilitasi yang berminat untuk mengajukan pinjaman,” ungkapnya, Minggu .

Terkait besaran pinjaman yang disediakan, menurut Giyarti, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan petani untuk mengembalikan. Namun dia mengatakan jumlahnya bisa Rp7juta-Rp8 juta per hektare, dengan pengajuan melalui kelompok tani di wilayah desa dan kelurahan masing-masing. “Tujuan program atau gerakan ini dalam rangka meningkatkan produksi pangan. Petani yang tidak punya modal atau tidak mampu menggarap lahan dipinjami, tapi harus dikembalikan setelah panen,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Kelompok Tani Marsudi Tani Kelurahan/Kecamatan Sukoharjo Kota, Waluyo, menyatakan petani menyambut baik program tersebut. Hal itu karena dengan gerakan tersebut petani kecil dengan kemampuan modal terbatas dapat melakukan kegiatan cocok tanam secara berkesinambungan.

Advertisement

Waluyo yang sekaligus mitra PT Pertani mengungkapkan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi akan memberikan keuntungan timbal balik, baik kepada petani atau perusahaan. “Alokasi pinjaman diberikan sesuai pengajuan. Beda-beda antara satu petani dan petani lain,” ujarnya.

Lebih lanjut Giyarti meminta petani yang berminat mengajukan bantuan agar disampaikan melalui proposal atas nama kelompok. Setelah ada pengajuan, akan dilakukan survei di lokasi yang akan ditanami untuk memastikan program penyaluran pinjaman betul-betul tepat sasaran.

Sementara soal alokasi bantuan secara keseluruhan untuk petani di Sukoharjo, Giyarti mengatakan keberadaan Dispertan adalah sebagai fasilitator. “Kami posisinya adalah sebagai fasilitator, menghubungkan petani dan perusahaan sebatas membantu proses pengajuan,” pungkasnya.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Triyono

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif