Soloraya
Minggu, 8 Januari 2012 - 15:38 WIB

Nenek-nenek Kalap Di Belik Bauresan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Espos/Trianto Hery Suryono EVAKUASI SAR-Anggota SAR Wonogiri menggotong korban Ny Riyem, 75, warga Bauresan, Giritirto, Wonogiri yang tewas terapung di Belik Bauresan, Giritirto, Wonogiri, Minggu (8/1/2012).

Espos/Trianto Hery Suryono EVAKUASI SAR-Anggota SAR Wonogiri menggotong korban Ny Riyem, 75, warga Bauresan, Giritirto, Wonogiri yang tewas terapung di Belik Bauresan, Giritirto, Wonogiri, Minggu (8/1/2012).

WONOGIRI--Seorang warga lanjut usia, Ny Riyem, 75, ditemukan tewas di sebuah sumber air. Anggota SAR Wonogiri berhasil mengangkat mayat korban kalap di Belik Bauresan, Kelurahan Giritirto, Wonogiri, Minggu (8/1/2012) sekitar pukul 13.00 WIB. Selanjutnya, jenazah Ny Riyem, 75, dibawa ke RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) untuk dilakukan pemeriksaan.

Advertisement

Pita police line terpasang melingkar di belik tersebut saat Solopos.com tiba di lokasi kejadian. Rintik hujan tak membuat warga berdatangan dan berdesak-desakan di lokasi penemuan untuk melihat kondisi korban. Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, korban kali pertama diketahui oleh seorang pemancing yang membeli lumut di kios milik Sugiyatno yang berada di seberang belik atau sumur.

“Setelah buang air di belik, seorang pembeli bergumam, kok ada boneka di belik. Istri saya (Ny Sugiyatno-red) belum merespons ucapan itu karena menyelesaikan jual-beli. Setelah suasana agak sepi, istri saya bersama seorang tetangga mengecek. Boneka yang dikabarkan tadi ternyata mayat.”

Kabar tersebut secepatnya meluas. Sebagian warga melapor ke pamong desa, sebagian lagi melaporkannya ke polisi. Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Utomo Honru Suryanto, menceritakan kedalaman belik sekitar 3 meter dan sudah lama tak digunakan oleh warga.

Advertisement

Anak korban, Guntono menyatakan, korban telah lama menderita sakit. “Sabtu sore kami periksakan ke dokter. Diduga korban putus asa menderita sakit paru-paru.”

(JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif