News
Rabu, 4 Januari 2012 - 05:53 WIB

Jadi Mobil Dinas Walikota dan Wawali Solo, Peminat Esemka Makin Banyak

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PERIKSA MOBIL -- Walikota Solo, Joko Widodo, memeriksa mobil dinas barunya yang menggunakan mobil Kiat Esemka hasil rakitan siswa SMKN 2 Solo bekerja sama dengan Kiat Motor Klaten, Selasa (3/1/2012). (JIBI.SOLOPOS/Agoes Rudianto)

PERIKSA MOBIL -- Walikota Solo, Joko Widodo, memeriksa mobil dinas barunya yang menggunakan mobil Kiat Esemka hasil rakitan siswa SMKN 2 Solo bekerja sama dengan Kiat Motor Klaten, Selasa (3/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Langkah Walikota Solo Joko Widodo dan Wakil Walikota FX Hadi Rudyatmo menggunakan mobil rakitan para siswa SMKN 2 Solo dan SMK Warga Solo sebagai mobil dinas resmi mulai direspons masyarakat. Sejumlah orang sudah menyatakan minat untuk membeli mobil tersebut.
Advertisement

Salah satu peminat itu adalah anggota DPR, Roy Suryo. Kabarnya, dia berkeinginan memesan dua unit mobil seperti milik Walikota Solo. Hal ini diungkapkan Kepala SMKN 2 Solo, Susanta,Selasa (3/1/2012). Setelah Senin kemarin mobil Kiat Esemka resmi digunakan walikota pihaknya mendapatkan pesanan dari Roy Suryo. Namun menurutnya permintaan itu belum disepakati lantaran pihaknya masih terkendala bahan dan tenaga mengingat seluruh pengerjaan mobil seharga Rp 95 juta itu masih secara manual.

“Mobil itu pembuatannya secara manual menggunakan alat tekuk, palu dan lainnya, tak seperti mobil pabrikan yang tinggal dicetak,” jelas dia saat dijumpai Espos.

Pelajaran mengenai perakitan mobil ini sudah bermula sejak tahun 2009 lalu. Tak hanya SMKN 2 Solo yang memiliki program itu, sejumlah sekolah kejuruan di Kota Bengawan lainnya seperti SMK Warga juga mulai mengembangkan pendidikan perakitan mobil dengan menggandeng industri mobil. Baru setelah menjalani tahap pengujian berulang, lima buah jenis mobil pun dirakit dan dipasarkan. Dia mengatakan sejumlah produk itu meliputi jenis sport utility vehicle (SUV) 1, SUV 2, mobil double cabin dan pikap.

Advertisement

“Siswa magang di Auto Car Jakarta dan Kiat Motor Klaten untuk memperdalam bagaimana mengerjakan body maupun mesin mobil,” jelas dia.

Ini merupakan langkah awal menuju perjalanan panjang agar Kota Bengawan memiliki industri mobil yang lengkap dengan perangkat robotik. Dia mengatakan untuk mewujudkannya sekolah membutuhkan dukungan pemerintah dan masyrakarat agar produk lokal ini bisa diterima pasar. “Onderdil mobil ini sebagian merupakan barang lokal dan impor, untuk pengerjaannya sebagian bahan diproduksi di Pasuruan dan Klaten,” jelas dia.

Dijumpai terpisah, Kepala SMK Warga, Heru Munandar, mengaku tingginya antusiasme masyarakat terhadap mobil Kiat Esemka ini membuat ponselnya tak berhenti berdering. Pasalnya, sejumlah kolega dan pengelola lembaga pendidikan swasta pun kesengsem pada produk satu ini.

Advertisement

Dia mengatakan pada awalnya konsep mobil ini untuk sarana belajar, belum mengarah pada industri. Meski begitu tawaran tersebut membuatnya putar otak lantaran pesanan itu sayang dilewatkan. “Bingung karena untuk ngayahi butuh dana tak sedikit, prediksi tiga bulan lagi mau bikin unit baru lagi,” jelas dia.

JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri S

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif