Soloraya
Minggu, 9 Januari 2011 - 19:22 WIB

Elevasi WGM masih tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Tinggi permukaan air (elevasi) Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri pada Minggu (9/1) masih relatif tinggi. Pintu limpasan atau spillway pun masih dibuka. Pada pukul 09.00 WIB pintu tersebut menggelontorkan 150 meter kubik/detik, naik dibandingkan sejam sebelumnya yang masih 100 meter kubik/detik.

Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno, kepada Espos, Minggu (9/1) mengungkapkan hujan di daerah hulu terutama Jatisrono, Sabtu (8/1) sore hingga malam sempat membuat tinggi permukaan air WGM naik hingga 18-20 cm dibandingkan Sabtu siang.

Advertisement

“Posisinya pada Minggu siang, elevasi berada pada 135,40 meter atau 10 cm di atas control water level periode banjir yaitu 135,30 meter. Mulai pagi tadi kami menaikkan debit limpasan di pintu spilway menjadi 150 meter kubik/detik untuk menurunkan elevasi sampai ke control water level,” jelas Winarno.

Winarno mengaku belum bisa memastikan sampai kapan pintu limpasan itu akan dibuka. Pihaknya masih akan menunggu sampai ketinggian permukaan air mencapai control water level sambil melihat kondisi cuaca.

Sementara itu, kendati pintu limpasan masih dibuka, bahkan ditingkatkan debitnya, Winarno mengatakan pemantauan tinggi permukaan Sungai Bengawan Solo di pos pemantau Jurug masih aman. Tinggi permukaan air yang pada pukul 06.00 WIB, Minggu, masih 7,25 meter, atau siaga kuning, cenderung turun dan pada siang hari sudah berada di posisi 6,5 meter atau sudah turun ke siaga hijau.

Advertisement

Menurut Winarno, ketinggian air di pos pemantau Jurug di bawah 6,5 meter berarti masih di bawah siaga hijau. Antara 6,5 meter hingga 7,5 meter siaga kuning sedangkan jika alat pengukur menunjukkan ketinggian mencapai 8,5 meter berarti sudah masuk siaga merah dan masyarakat sekitar harus waspada.

Pantauan Espos di pos pemantau WGM, selain dikeluarkan melalui dua pintu limpasan atau spilway dengan debit 150 meter kubik/detik, air WGM juga dikeluarkan melalui turbin PLTA dengan debit 63,2 meter kubik/detik. Seperti halnya air yang keluar melalui spilway, air yang dikeluarkan melalui turbin pun dinaikkan debitnya pada pukul 10.00 WIB, Minggu, dari sebelumnya 62,2 meter kubik/detik.

PJT harus terus mengontrol ketinggian air WGM agar sesuai pola dan control water level agar tidak terlalu tinggi sehingga berpotensi membuat tanggul jebol atau terlalu rendah sehingga berpotensi menimbulkan kekeringan di lahan-lahan pertanian pada musim kemarau.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif