Soloraya
Selasa, 8 Februari 2011 - 16:45 WIB

Soal hasil sayembara koridor kota: "Pemkot terbuka berbagai masukan..."

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo  (Espos) — Walikota Solo, Joko Widodo menyatakan pihaknya terbuka dalam menyikapi berbagai masukan dan kritik dari masyarakat terhadap hasil sayembara perancangan koridor kota di kawasan Jl Jenderal Sudirman dan Jl RE Martadinata yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Hal itu akan menjadi pertimbangan dalam rencana pelaksanaan pembangunan koridor kota itu ke depan.

“Dengan alasan itulah kami mengadakan pameran hasil sayembara perancangan koridor kota tersebut. Karena diharapkan ada masukan dari masyarakat, dari kalangan mana pun, entah itu warga, akademisi, komunitas, termasuk Ko­mu­ni­tas Pe­du­li Ca­gar Bu­da­ya Nu­san­ta­ra (KPCBN),” ungkap Walikota saat dimintai tanggapan terkait peno­lakan KPCBN yang menilai ha­sil sa­yem­ba­ra perancang­an ko­ri­dor ko­ta di ka­was­an Jl Jen­de­ral Su­dir­man dan Jl RE Mar­ta­di­na­ta, telah me­nya­la­hi UU No 5/1992 ten­tang Ben­da Ca­gar Bu­da­ya (BCB), Selasa (8/2).

Advertisement

Walikota mengaku tidak akan mempersoalkan adanya penolakan tersebut karena pada dasarnya <I>detail engineering design</I> (DED) pembangunan koridor itu pun belum disusun. Sehingga apa yang disampaikan KPCBN terkait rencana pembangunan, menurut dia, bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan pembangunan kawasan tersebut.

“Belum tentu realisasi pembangunan koridor tersebut hanya berpatokan pada hasil karya pemenang pertama. Bisa jadi realisasinya nanti dilakukan dengan mengombinasikan rancangan-rancangan yang dibuat oleh para pemenang sayembara itu. Ya, akan tetap dibahas lebih lanjut dan dipilih yang terbaik nantinya,” imbuh Walikota.

Walikota menegaskan tahap pertama pembangunan koridor kota tersebut baru sebatas pada pembangunan jalan-jalan, penataan trotoar serta lingkungan di kawasan itu. Pemkot, lanjut dia, tidak akan menyentuh bangunan Benteng Vastenburg.

Advertisement

“Belum sampai ke situ (Benteng Vastenburg-<I>red</I>) karena sampai saat ini kami juga masih dalam tahap sosialisasi dan pendekatan kepada pemilik benteng,” tegasnya.

Hal senada dikemukakan Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Yob S Nugroho. “Pada tahap awal pembangunan koridor kota nanti Pemkot hanya membangun koridornya, seperti jalan, fasilitas dan sejumlah sarana pendukung lainnya. Sedangkan untuk BCB tidak akan disentuh terlebih dahulu. Sebab untuk BCB, seperti Benteng Vastenburg, akan membutuhkan perlakuan khusus terkait pelestariannya,” ungkap Yob ketika ditemui secara terpisah. <B>sry</B>

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif