Pantaun Espos di lapangan menunjukkan di Kelurahan Sewu, Jebres sedikitnya 120 rumah tergenang banjir dengan kedalaman bervariasi 0,5 meter hingga 1,5 meter. Air Sungai Bengawan mulai naik sekitar pukul 15.00 WIB. Warga yang sudah terbiasa menghadapi banjir tak panik. Beberapa barang elektronik dan anak-anak langsung diungsikan begitu air terus naik. Dua tenda pengungsian juga langsung didirikan di tanggul lama.
Hingga pukul 18.00 WIB warga terus bersiaga menyusul terus naiknya debit Sungai Bengawan Solo. Tujuannya mengantisipasi jatuhnya korban bila terjadi banjir besar. Sebab hingga malam hari hujan masih turun di wilayah hulu seperti Wonogiri, Klaten, Karanganyar dan Sukoharjo.
“Kami masih menunggu <I>top<I> skore atau titik puncak banjir. Beberapa sungai di wilayah hulu seperti Dengkeng di Klaten, Sungai Samin di Karanganyar dan saluran Dam Colo di Sukoharjo masih diguyur hujan,” ujar Koordinator Komunikasi Tim PBP Kelurahan Sewu, Joko Sutopo ditemui <I>Espos<I> pukul 18.00.
Dia mengaku terus memantau perubahan debit Sungai Bengawan Solo tiap jam sekali. Beberapa petugas Linmas kelurahan juga berpatroli untuk memantau perkembangan korban banjir. Informasi yang dihimpun <I>Espos<I> banjir Kali Pepe sempat menggenangi Taman Cerdas Gandekan, Jebres beberapa saat. Banjir setinggi paha orang dewasa mulai terjadi pukul 14.45 WIB dan susut sekitar pukul 15.30 WIB. (kur)