Soloraya
Jumat, 23 Desember 2011 - 21:54 WIB

17.000 PJU dimatikan, Solo ditelan kegelapan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GELAP - Suasana Jalan Slamet Riyadi, Jumat (23/12/2011) yang terlihat gelap dengan penerangan yang hanya didapat dari lampu kendaraan bermotor dan bangunan. Hal ini disebabkan adanya pemadaman lampu jalan oleh PLN. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

GELAP -- Suasana Jalan Slamet Riyadi, Jumat (23/12/2011) yang terlihat gelap dengan penerangan yang hanya didapat dari lampu kendaraan bermotor dan bangunan. Hal ini disebabkan adanya pemadaman lampu jalan oleh PLN. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – PLN Solo memadamkan 17.000 lampu penerangan jalan umum (PJU) di Solo, Jumat (23/12/2011) malam. Akibatnya, aktivitas warga di berbagai tempat terganggu.
Advertisement

Pemadaman juga dilakukan di pusat kota seperti Jl Slamet Riyadi hingga Bundaran Gladak. Pemadaman juga terjadi di jalan protokol lainnya, Jl Adisucipto. Pemadaman PJU yang disebabkan Pemkot Solo menunggak tagihan Rp 9 miliar itu membuat aktivitas pengguna jalan terganggu. Bahkan terjadi kemacetan di beberapa lokasi, seperti di perempatan Manahan Solo.

Pantauan Espos, Jumat malam, sejak pukul 18.00 WIB penerangan jalan umum dari PLN padam. Padahal lalu lintas terlihat sangat padat karena liburan anak sekolah dan menjelang Natal.

”Saya dari Gawok, Sukoharjo ingin liburan dengan anak dan istri ke Solo. Tapi kok jalannya gelap gulita begini, jadi kurang aman di jalan,” kata Supri, pengendara sepeda motor yang memboncengkan anak dan istrinya.

Advertisement

Selain di perempatan Jl Adisucipto, Manahan, kemacetan juga terjadi di ruas jalan depan Solo Grand Mall (SGM) dan depan Gereja Katolik Santo Petrus di Gendengan. Salah satu tukang parkir yang biasa mangkal di depan SGM mengeluhkan keruwetan yang terjadi di ruas jalan tersebut. ”Gimana tidak mengganggu, lha wong peteng ndhedet seperti ini. Mengatur mobil untuk parkir jadi terganggu,” akunya.

Menurut Pejabat Humas PLN APJ Solo, Suharmanto, pemadaman listrik di jalan-jalan utama di Solo tersebut akan berlangsung hingga pagi. ”Sampai saat ini kami tidak tahu kapan penerangan jalan umum itu akan dinyalakan. Masih menunggu konfirmasi selanjutnya,” kata Suharmanto saat dikonfirmasi Espos via telepon seluler.

Ditanya terkait penerangan jalan umum yang tertunggak Rp 9 miliar, Suharmanto membenarkan hal itu. ”Ya memang nilainya yang tertunggak sampai Rp 9 miliar,” ungkapnya.

Advertisement

ema/sry/shs/dni

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif