Bisnis
Senin, 20 Mei 2024 - 12:03 WIB

BI Solo Ganti Uang Hangus Milik Korban Kebakaran Manahan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses penghitungan uang layak edar hasil penggantian uang rusak akibat kebakaran di Manahan, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, pada Senin (20/5/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo mengganti sejumlah uang milik korban kebakaran di dekat bantaran rel kereta api, tepatnya di Flyover Manahan, Solo, Jumat (17/5/2024) malam lalu.

Kepala KPw BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat mengaku turut bersimpati atas musibah kebakaran yang dialami oleh warga di Kelurahan Manahan. Salah satunya insiden yang menimpa Hasan dan Muhammad Apriyanto. Sejumlah uang yang mereka miliki ikut terbakar akibat kejadian tersebut.

Advertisement

Sebagai bentuk kepedulian, tim BI Solo kemudian mengunjungi korban, pada Sabtu (18/5/2024). Tim tersebut mengidentifikasi uang rusak atau terbakar yang masih dapat dilakukan penggantian di BI.

Menurut Dwiyanto hal ini sebagai upaya membantu secara psikologis korban kebakaran. Jika uang terbakar masih ada yang dapat ditukar dengan uang layak edar.

Advertisement

Menurut Dwiyanto hal ini sebagai upaya membantu secara psikologis korban kebakaran. Jika uang terbakar masih ada yang dapat ditukar dengan uang layak edar.

“Dari hasil identifikasi oleh pegawai BI Solo didapatkan bahwa uang terbakar yang dapat dilakukan penggantian sebesar Rp2.911.000. Pak Hasan memperkirakan uang yang tersimpan sekitar Rp5 juta. Selebihnya sisa uang terbakar tidak dapat dilakukan penggantian karena tidak dapat teridentifikasi,” kata Dwiyanto di kantornya, pada Senin (20/5/2024).

Uang yang tidak dapat diganti tersebut sudah menjadi abu dalam potongan kecil-kecil, sementara uang yang sudah teridentifikasi dapat ditukarkan di BI Solo.

Advertisement

Lebih lanjut Dwiyanto menjelaskan ada beberapa ketentuan penggantian uang rusak atau cacat diberikan dengan nilai yang sama dengan nilai nominalnya apabila memenuhi persyaratan.

Syarat pertama adalah fisik uang rupiah kertas masih terlihat lebih dari 2/3 ukuran aslinya. Ciri uang rupiah juga dapat dikenali keasliannya.

Kemudian uang rupiah kertas rusak atau cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap.

Advertisement

Syarat selanjutnya, sambung Dwiyanto, uang rupiah kertas rusak atau cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap dan sama.

“Apabila fisik uang rupiah kertas sama dengan atau kurang dari 2/3 ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian,” kata dia.

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Soloraya untuk menyimpan dana tabungannya di lembaga keuangan formal seperti bank umum dan bank perkreditan rakyat.

Advertisement

Hal ini bertujuan agar dana simpanan terjaga keamanannya, tidak rusak, dan dijamin oleh pemerintah.

Dwiyanto menjelaskan di era digital saat ini, masyarakat yang memiliki tabungan di perbankan dapat dengan mudah bertransaksi secara nontunai, terutama transaksi melalui e-commerce dan sejenisnya

Korban kebakaran, Hasan, 63, dan Muhammad Apriyanto, 28, mengaku bersyukur sejumlah uang yang mereka miliki masih bisa diganti. Total uang yang dimiliki bapak dan anak tersebut sekitar Rp25 juta yang disimpan di kardus, lemari, dan kotak.

“Terima kasih kepada BI Solo, yang membantu meringankan musibah yang menimpa keluarga saya,” kata Apriyanto.

Hasan sehari-hari berjualan makanan di angkringan. Uang yang dia miliki biasanya memang disimpan secara tunai untuk modal berjualan. Dia mengaku juga mengikhlaskan uang yang tidak bisa diganti karena telah ludes terbakar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif